Slamet Riyadi, Pelopor Pembentukan Pasukan Khusus yang Gugur di Tangan Pemberontak

Slamet Riyadi, Pelopor Pembentukan Pasukan Khusus yang Gugur di Tangan Pemberontak

Nasional | okezone | Senin, 3 Juni 2024 - 06:03
share

JAKARTA - Terbentuknya Kopassus tak bisa dipisahkan dari serangkaian peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Pada Juli 1950, terjadi pemberontakan di Maluku yang dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri Republik Maluku Selatan (RMS).

Angkatan Perang RI segera bertindak untuk menumpas pemberontakan tersebut. Operasi ini dipimpin oleh Panglima Tentara Teritorium III, Kolonel A. E. Kawilarang, dengan Letkol Slamet Riyadi ditunjuk sebagai Komandan Operasi.

Pengalaman dalam menumpas pemberontakan RMS menginspirasi Slamet Riyadi untuk memulai pembentukan suatu satuan yang dapat bergerak cepat dan efisien di medan yang sulit. Namun, Slamet Riyadi gugur pada tahun 1950 dalam pertempuran di Kepulauan Maluku.

Pada tanggal 16 April 1952, melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/Inst/PDS/52, terbentuklah Kesatuan Komando Teritorium III, yang kemudian menjadi awal dari pembentukan "Korps Baret Merah".

Mayor Mochamad Idjon Djanbi, seorang mantan Kapten KNIL yang berpengalaman dalam Korps Special Troopen dan bertempur dalam Perang Dunia II, ditunjuk sebagai Komandan pertama.

Topik Menarik