Detik Menegangkan Pendiri Kopassus Selamatkan Dua Kompi Gerilyawan dari Pengaruh PKI

Detik Menegangkan Pendiri Kopassus Selamatkan Dua Kompi Gerilyawan dari Pengaruh PKI

Nasional | okezone | Senin, 3 Juni 2024 - 05:07
share

JAKARTA - Pada Kamis, 23 September 1948, Letkol Slamet Riyadi menerima perintah dari Gubernur Militer Kolonel Gatot Soebroto. Melalui ajudannya di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Slamet Riyadi ditugaskan untuk menyadarkan dua kompi gerilyawan yang telah terpengaruh oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Slamet Riyadi diperintahkan untuk segera menemui Kolonel Gatot di Balai Kota.

Kolonel Gatot Soebroto, mengapa memanggil saya dengan sangat mendadak? tanya Slamet Rijadi, sebagaimana termaktub di buku Ignatius Slamet Rijadi: Dari Mengusir Kempeitai sampai Menumpas RMS.

Pemanggilan mendadak ini terjadi tak lama setelah terjadi perselisihan antara pasukannya dengan Pasukan Siliwangi, yang menyebabkan ketegangan antara Kolonel Sadikin dan Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Dalam insiden tersebut, Kolonel Sadikin sangat marah ketika Jenderal Soedirman mengatakan, Slamet Riyadi adalah anak saya!

Kolonel Sadikin pun menjawab, Lalu saya anak siapa, Jenderal?

Meski ketegangan tersebut sudah mereda, Slamet Riyadi tetap merasa cemas saat harus bertemu Kolonel Gatot.

Ia bahkan menitip pesan kepada anak buahnya bahwa jika pada pukul empat sore ia belum kembali ke markas, mereka harus mencarinya ke Balai Kota Solo.

Ternyata, pertemuan itu bukan untuk membahas konflik dengan Pasukan Siliwangi. Kolonel Gatot menyampaikan perintah dari Jenderal Soedirman terkait penyelesaian Madiun Affair atau Pemberontakan PKI Madiun 1948.

"Sekitar dua kompi anak buah Mayor Soedigdo menurut laporan sudah terinfiltrasi merah (PKI/Front Demokrasi Rakyat atau FDR) dan akan segera menyeberang ke Madiun. Kembalikan mereka ke pangkuan Ibu Pertiwi! begitu perintah Kolonel Gatot.

Topik Menarik