Apa Itu Hadits Nabawi? Hadits Yang Murni Asalnya dari Rasulullah
Para ulama hadits telah mengklasifikasikan hadis ke dalam berbagai tinjauan sesuai dengan sifat, bentuk, jumlah, kualitas dan kehujjahan atau kejelasan sebuah hadis. Tinjauan mereka berlaku umum untuk berbagai hadits yang ada dalam Agama Islam.
Salah satu jenis hadits yang masuk ke dalam pengkategorian ulama hadits adalah Hadits Nabawi. Bersama dengan Hadits Qudsi, Hadits Nabawi adalah salah satu jenis hadits yang paling umum didengar, khususnya dari segi sumber.
Lantas, apa itu Hadits Nabawi? Berikut penjelasannya melansir jurnal Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada Selasa (7/3/2023).
Apa Itu Hadits Nabawi?
Pengertian Hadits Nabawi
Hadits Nabawi pada dasarnya adalah hadits Nabi Muhammad SAW yang disandarkan secara keseluruhan kepada Dirinya sendiri, baik itu dari segi makna maupun segi pelafalannya dengan bentuk ucapan, perbuatan, taqrir dan sifat-sifatnya.
Maksudnya, apa yang disampaikan dalam Hadits Nabawi adalah bentuk pemikiran Rasulullah SAW terkait pandangannya akan suatu hal. Ini berbeda dengan Hadits Qudsi yang merupakan penjelasan dari Allah SWT, disampaikan melalui mimpi.
Sifat Hadits Nabawi
Ada dua sifat yang terkandung dalam Hadits Nabawi,yaitu Tauqifi yang kandungannya diterima oleh Nabi Muhammad SAW dari wahyu, lalu Beliau akan menjelaskannya kepada manusia dengan kata-katanya sendiri.
Bagian ini, meskipun kandungannya dinisbahkan kepada Allah SWT, tetapi dari segi pembicaraan lebih dinisbahkan kepada Rasulullah SAW, sebab kata-kata itu dinisbahkan kepada yang mengatakannya, meskipun di dalamnya terdapat makna yang diterima dari pihak lain.
Kedua, Taufiqi yang disimpulkan oleh Nabi Muhammad SAW menurut pemahaman-Nya terhadap Al-Quran, karena Beliau mempunyai tugas menjelaskan isi Al-Quran atau menyimpulkannya dengan pertimbangan dan ijtihad. Bagian kesimpulan yang bersifat ijtihad ini diperkuat oleh wahyu.
Jika isinya benar, dan jika terdapat kesalahan didalamnya, maka turunlah wahyu yang membetulkannya. Bagian ini bukanlah kalam Allah SWT secara pasti.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa Hadits Nabawi dengan kedua bagiannya yakni tauqifi dan taufiqi dengan ijtihad yang diakui oleh wahyu itu bersumber dari wahyu. Meskipun wahyu ini didapatkan atas pengetahuan dari Allah SWT, tetapi penyampaiannya tetap dilakukan dari Dirinya sendiri.