10 Alasan Pendidikan Finlandia Terbaik Dunia, Salah Satunya Siswa Masuk Sekolah Lebih Siang
JAKARTA Finlandia masih memuncaki sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Sistem pendidikan Finlandia dirasa cukup efektif karena mereka lebih mengedepankan kualitas dari seorang pengajar sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan.
Sehingga tak heran jika negara ini selalu mencetak anak-anak yang cerdas dan jenius. Bahkan, anak-anak Finlandia hampir selalu mencatatkan nilai tertinggi dalam tes internasional.
Menurut data The Program for International Student Assessment (PISA), Finlandia unggul dalam tiga aspek penilaian. Hal itu menunjukkan kalau Finlandia adalah negara terbaik dalam sistem pendidikan .
Hasil tes PISA inilah yang membuat Finlandia menjadi rujukan dan kiblat dunia pendidikan seluruh dunia sampai saat ini. Hal ini bisa dijadikan rujukan bagi Indonesia yang masih menghadapi berbagai masalah dalam mewujudkan sistem pendidikan yang baik.
Dilansir dari World Economic Forum, Finlandia unggul di atas Amerika Serikat dan negara-negara di Asia Timur yang dikenal sebagai peringkat nomor satu dalam matematika dan sains.
Lantas, apa alasan anak-anak di Finlandia lebih pintar dan menjadikannya sistem pendidikan terbaik dunia? ini daftarnya.1.Jam Masuk Sekolah Lebih SiangFinlandia menjadi negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia. Negara ini menerapkan jam masuk sekolah lebih siang.
Menurut hasil penelitian yang dirilis di National Library of Medicine, masuk sekolah lebih siang mampu mengurangi tekanan dan bisa membuat siswa lebih siap menerima materi. Selain itu, jam-jam tersebut juga dilaporkan membuat siswa sehat.
Murid di Finlandia biasanya memulai sekolah dari pukul 09.00-09.45 waktu setempat hingga pukul 14.00-14.45 waktu setempat. Mereka memiliki jam belajar di kelas lebih panjang tetapi juga memiliki banyak jam istirahat.
Hal ini berbanding terbalik dengan kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang menerapkan jam sekolah lebih pagi pada pukul 05.30 WITA.
Viktor mengklaim kebijakan tersebut untuk mencetak sumber daya manusia dengan kedisiplinan dan etos kerja tinggi. Namun, langkah ini menuai banyak kritik karena tak ramah siswa dan orang tua.
Menurut penelitian yang dipublikasikan PubMed Central, jam belajar di sekolah yang lebih awal bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, kebahagiaan, dan tingkat kematangan siswa.2. PR sedikit dan punya guru samaMenurut laporan, Finlandia juga memiliki jumlah pekerjaan rumah paling sedikit dibanding siswa lain di dunia. Selain itu, siswa di Finlandia juga kerap memiliki guru yang sama hingga enam tahun.
Para guru ini bisa berperan sebagai pembimbing atau bahkan anggota keluar. Selama tahun-tahun tersebut, rasa saling percaya dan ikatan dibangun sehingga kedua belah pihak saling mengenal dan menghormati.3. Sistem Belajar yang SantaiPara siswa biasanya hanya memiliki beberapa kelas dalam sehari. Mereka diberi waktu untuk makan hingga bersantai. Bahkan, para siswa diberikan waktu 15 hingga 20 menit untuk meregangkan tubuh, menghirup udara segar, dan beristirahat.
Dorong Pekerja Presentasi K3 Dalam Bahasa Inggris, Buahkan Lebih Dari 4,5 Juta Jam Kerja Aman PRPP
Tidak hanya para siswa, para guru juga diberikan ruang khusus di setiap sekolah untuk bersantai, bersiap-siap untuk mengajar, atau sekadar bersosialisasi.4. Tak ada tes standarFinlandia tak memiliki tes standar. Mereka hanya menerapkan Ujian Matrikulasi Nasional yang bisa diikuti secara sukarela untuk siswa akhir sekolah menengah atas.
Sebagai gantinya, semua siswa di negara Nordik itu dinilai berdasarkan individual dan sistem penilaian ditetapkan guru mereka masing-masing. Lalu, keseluruhan nilai perkembangan siswa dilakukan oleh Kementerian Pendidikan setempat.5. Guru Wajib Memiliki Gelar MasterPemerintah menerapkan standar yang sangat tinggi untuk pengajar di sekolah. Seluruh guru harus memiliki gelar master sebelum mengajar. Program pengajaran merupakan sekolah profesional paling ketat dan selektif di seluruh negeri. Jika seorang guru tak bekerja dengan baik, maka tanggung jawab sekolah untuk melakukan sesuatu.6. Kolaborasi bukan kompetisiSistem pendidikan Finlandia tak mengkhawatirkan sistem berbasis prestasi buatan atau sewenang-wenang. Selain itu, tak ada daftar sekolah atau guru dengan kinerja terbaik. Bagi Finlandia kerja sama adalah hal yang wajar dibanding persaingan.7. Menjadikan hal dasar prioritasFinlandia menjadikan hal dasar seperti lingkungan siswa dan tingkat kebahagiaan mereka, kesehatan, adalah hal-hal prioritas.
Pemerintah berusaha membuat lingkungan sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi para siswa. Dasar-dasar yang menjadi prioritas untuk muridnya sebagai berikut:
-Pendidikan harus menjadi instrumen untuk mengimbangi ketimpangan sosial.-Semua siswa menerima makanan sekolah gratis-Kemudahan akses pelayanan kesehatan.-Konseling Psikologi-Bimbingan individual.8. Masuk sekolah di usia lebih tuaSiswa di Finlandia mulai masuk sekolah saat mereka berusia tujuh tahun. Pemerintah juga hanya menerapkan wajib sekolah sembilan tahun. Setelah melewati masa itu, siswa diberi kebebasan untuk memilih melanjutkan sekolah atau tidak. Dari sudut pandang psikologis, cara tersebut merupakan cita-cita yang membebaskan siswa.9. Ada Opsi Selain KuliahPendidikan Finlandia menawarkan opsi lain bagi siswa yang hendak melanjutkan pendidikan. Di Finlandia, ada sekolah menengah atas (setara SMA) yang merupakan program tiga tahun untuk mempersiapkan siswa mengikuti Ujian Matrikulasi.
Ujian Matrikulasi adalah ujian yang menentukan penerimaan mereka di universitas. Ujian tersebut didasarkan pada spesialisasi yang mereka peroleh selama menempuh pendidikan di sekolah menengah.
Selain itu, ada pendidikan kejuruan, yaitu program tiga tahun yang melatih siswa untuk melanjutkan karier profesional. Siswa juga memiliki pilihan untuk mengikuti tes Matrikulasi jika ingin mendaftar ke Universitas.10. Tidak Membanggakan Prestasi AkademikMendapat nilai yang baik tentu menjadi kebanggan setiap orang. Namun sekolah di Finlandia tidak menuntut hal itu. Sejak 1980-an, Finlandia memindahkan fokusnya dari prestasi akademik ke hal-hal lain yang lebih mendasar.
(mpw)