Mengenal Timor Leste yang Merupakan Bekas Bagian Indonesia
JAKARTA Timor Leste merupakan sebuah negara di bagian timur Pulau Timor, yang berada di Benua Asia bagian Tenggara (Asia Tenggara) . Letak Pulau Timor sendiri berada di sebelah utara benua Australia dan berada di antara 8LS -10LS dan 124BT 12730BT.
Total luas wilayah yang dimiliki Timor Leste sebesar 14.874 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 1.413.958 jiwa berdasarkan estimasi tahun 2021.
Mayoritas penduduknya memeluk etnik Austronesian (Malayo-Polynesian) dan beragama Katolik Roma (sekitar 96,9%).
Mengutip laman LDKPI Kemenkeu, Sebelumnya Timor Leste merupakan salah satu Provinsi di Republik Indonesia bernama Provinsi Timor Timur. Barulah pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Leste resmi merdeka dari Indonesia dan menetapkan Kota Dili sebagai Ibukotanya.
Timor Leste menganut sistem pemerintahan Republik semi-presidensial, di mana seorang Presiden sebagai kepala negara dipilih langsung oleh rakyat setiap 5 tahun sekali. Namun, Presiden Timor Leste tidak memiliki kekuasaan penuh terhadap pemerintahan.
Meskipun hanya berfungsi sebagai seremonial saja, Presiden Timor Leste masih memiliki Hak Veto terhadap undang-undang dan juga sebagai Pemimpin Tinggi Militer.
Di pemerintahan, Timor Leste dipimpin oleh seorang Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahannya yang dipilih dari pemilihan multi partai dan diangkat atau ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas.
Pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Negara bekas jajahan Portugal ini menduduki peringkat ke 152 sebagai negara termiskin di dunia dari 193 negara.
Timor Leste mengadopsi mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang resmi negaranya. Hal tersebut mengakibatkan daya beli rakyat jauh menurun dibandingkan ketika masih bergabung menjadi bagian provinsi di Indonesia.
Pada tahun 2017, Pertumbuhan ekonomi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Timor Leste mengalami penurunan hingga -4,6% yaitu menjadi US$ 7,426 miliar (PDB tahun 2016 adalah US$7,784 miliar). Sedangkan Pendapatan Perkapita Timor Leste yaitu sebesar US$6.000 pada tahun 2017.
Mata pencaharian penduduk Timor Leste berada di sektor pertanian, kehutanan, dan perambangan dengan hasil utama yaitu kayu cendana, minyak, dan marmer.
Selain itu, pengembangan sumber daya minyak dan gas lepas pantai telah banyak membantu pemerintahan Timor Leste di sektor perekonomian.
Pada 2021, Pemerintah Republik Indonesia memberikan pelatihan peningkatan kapasitas kepada para diplomat muda Timor-Leste dalam rangka perwujudan komitmen dukungan secara penuh pada Timor-Leste untuk dapat menjadi anggota ASEAN. Program pelatihan ini nantinya akan dilanjutkan dengan membuka program magang Diplomat Timor Leste di Kementerian Luar Negeri c.q Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN sebagai satu paket program peningkatan kapasitas Diplomat Timor-Leste
Timor Leste juga menjadi bagian dari anggota PBB dan lembaga-lembaga lain yang berada dibawah naungan PBB seperti UNESCO, ICAO, FAO, ILO, WHO, dan ITU.