Kurangi Limbah Sampah, Siswa SD ini Sulap Sampah Jadi Begini !
BLITAR, iNewsBlitar- Sejumlah siswa Sekolah Dasar Islam (SD Islam) Sunan Pandanaran Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar menyulap sampah menjadi barang yang bernilai tinggi. Berbagai limbah baik organik dan anorganik diolah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan ulang.
Muhammad Lutfan salah satu kelas 1A ini mampu menyulap bekas botol minum air mineral menjadi celengan. Tidak lupa Ia menghiasi botol ini dengan berbagai ornamen yang menjadikan tempat penyimpanan uang ini lebih menarik.
Untuk membuatnya biasanya sehari setelah pulang sekolah, sehari dapat satu, ungkapnya, Sabtu (05/11).
Tidak hanya membuat, Lutfan juga menjualnya kepada teman-teman sebaya. Ia juga menjual dilingkungan rumahnya dengan harga Rp 2 ribu.
Jasmin siswa kelas 1B ini tidak mau ketinggalan. Ia mengumpulkan stick es cream yang dibelinya dan menyulap menjadi tempat bolpoin.
Untuk membuat satu karya ini, Jasmine membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan Lutfan. Untuk satu karya ia buat dalam waktu dya hari.
Kepala Sekolah Dasar Islam (SDI) Sunan Pandanaran Ananda Emiel Kamala mengatakan, kegiatan siswa ini bentuk penerapan program Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini lebih penguatan nilai nilai Pancasila, sebagai problem solver berbagai persoalan dilingkungan sekitar.
Emiel menjelaskan, ia ingin siswanya dapat memanfaatian barang-barang yang ada disekitar yang semula sampah menjadi nilai jual. Kalau dulu hanya disekolah kejuruhan saat ini sudah mulai SD hal seperti ini sudah diterapkan, tegasnya.
Ia mengharapkan, program ini tidak hanya berhenti di sekolah tapi di rumah. Untuk membuat produk dan memecahkan masalah ini juga melibatkan orang tua. Ini dilakukan agar saling sadar diri untuk persoalan limbah menjadi persoalan yang luar biasa.
Emiel menegaskan, jika limbah dapur diolah menjadi kompos dan dijadikan pupuk tanaman di sekolah. Bahkan untuk pelatihan juga mendatangkan pengolah sampah dari yang sudah memiliki pengalaman.
Untuk sementara, program Kurikulum Pancasila ini diterapkan pada siwa kelas 1 dan kelas 4. Untuk kelas 1 ada 3 rombel dan kelas 4 ada 4 rombel.