Menapaki Keindahan Gunung rinjani via Sembalun
LOMBOK --Jika menghitung keindahan alam Indonesia seolah tidak ada habisnya. Mulai dari laut, sungai hingga gunung, semua tersaji dalam satu lanskap bernama Indonesia. Salah satu keindahan alam yang dapat memanjakan mata kita adalah gunung Rinjani. Gunung setinggi 3726 mdpl itu terletak di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Namun, untuk menikmati cantiknya pemandangan dari gunung Rinjani, tentu saja tidak mudah. Sebab kita harus mendaki selama 2 hari dengan berjalan kaki. Sehingga, bagi Anda yang ingin mengunjungi gunung yang masuk dalam Taman Nasional Gunung Rinjani ini, harus mempersiapan fisik dengan baik.
Tapi, harga yang dibayar setara dengan pemandangan yang diberikan. Jika mendaki lewat Desa Sembalun, kita sudah dimanjakan dengan eksotisnya desa tersebut. Bahkan, Desa Sembalun disebut-sebut sebagai salah satu desa terindah di Indonesia. Bagaimana tidak, desa tersebut dikelilingi oleh barisan bukit yang menjulang tinggi. Selain itu, karena letaknya yang berada di ketinggian, maka suasanya sejuk bisa kita rasakan sejak tiba di sana.
Setelah tiba di Desa Sembalun, kita bisa menginap semalam di sana. Banyak homestay dengan harga terjangkau di Sembalun untuk disinggahi. Untuk memulai pendakian, kita wajib mendaftarkan diri di pos pendakian, agar terdata sebagai pendaki resmi. Harga tiket masuknya pun sangat murah, Rp 5.000 untuk hari biasa dan Rp 7.000 untuk hari libur. Sementara, untuk wisatawan asing dipatok Rp 150.000 untuk hari biasa dan Rp 225.00 untuk hari libur.
Sebelum memulai pendakian, disarankan untuk menyewa jasa porter untuk mengurangi beban bawaaan kita. Tarifnya bervariatif, mulai dari Rp. 150.00 hingga Rp. 200.000. Sebab semakin ringan beban bawaan, kita akan semakin menikmati perjalanan. Setelah proses administrasi selesai, dari pos pendaftaran kita mesti menyewa mobil bak terbuka untuk menuju pintu pendakian.
Petualang dimulai sejak kita menginjakan kaki di pintu pendakian. Tak perlu dibayangkan jauhnya perjalanan yang akan dilakukan, sebab sepanjang jalur, kita akan merasakan nuansa savana atau padang rumput yang sangat luas di Afrika. Itulah yang membedakan Rinjani dengan gunung-gunung lainnya di Indonesia, yang sebagian besar terdiri dari hutan tropis.
Di Rinjani, mata kita tak akan pernah berhenti kagum dengan lanskap-lanskap indah sepanjang jalur. Jadi walaupun harus menempuh satu hari perjalanan untuk mencapai pos terakhir, semua itu akan sirna selama pendakian. Seorang pendaki asal Depok, Hakim, mengaku tak terasa lelah sepanjang perjalanan lantara keindahan alam Rinjani.
Ini keren banget. Saya nggak pernah melihat pemandangan sekeren ini. Jadi gak berasa capeknya, kata dia.
Hakim mengaku, jauh-jauh datang ke Rinjani karena memang penasaran dengan keindahan yang ditawarkan. Dia berangkat bersama tujuh temannya dari Jakarta, dan sempat mengingat di Sembalun.
Setelah sehari mendaki, jika tidak ada kendala, kita bisa sampai ke pos terakhir di Plawangan Sembalun. Pos ini terjadi dari punggungan bukit di Rinjani, yang biasa dipakai pendaki untuk mendirikan tenda. Lagi-lagi, di pos ini juga tak kalah cantiknya. Kita bisa menikmati pemandangan sebagian pulau NTB dan juga danau Segara Anak.
Namun, dengan ketinggian Plawangan Sembalun ini yang 2.639 mdpl, maka suhu di sana cukup dingin. Bahkan, jika sudah siang, tempat tersebut akan sering tertutup oleh kabut. Untuk mencapai puncak Rinjani, Anda bisa tidur terlebih dahulu untuk mengumpulkan tenaga. Karena untuk summit attack, istilah pendaki untuk menuju puncak, dilakukan pada pukul 02.00 dini hari.
Itu karena sebagian besar pendaki mengejar matahari terbit dari puncak. Bukan hanya itu, karena puncanya yang terdiri tidak terdapat pohon, maka akan sangat panas jika naik siang hari. Perjalanan dari Plawangan Sembalun ke puncak bisa ditempuh selama 4 jam sampai 5 jam. Tentu saja dengan trek yang berpasir, suhu yang dingin dan posisi yang sudah di atas 3.000 mdpl, membuat perjalanan ke puncak tidaklah mudah.
Namun semua itu terbayar setelah sampai puncak. Bahkan banyak pendaki yang berteriak saat menginjakan kaki di puncak. Itu karena mereka sangat bahagia usai menempuh perjalanan panjang. Matahari terbait di Rinjani menjadi salah satu yang terindah di Indonesia. Karena berada di tanah tertinggi di NTB, kita bisa melihat seluruh pulau, bahkan lautan di sekelilingnya.
Saking indahnya, tak ada satu pun pendaki yang melewatkan momen untuk berfoto. Karena itu menjadi ritual wajib pendaki untuk membuktikan bahwa mereka telah mencapai puncak. Kagum, itulah yang ada dalam perasaan kita saat berada di puncak gunung. Hal itulah yang dirasakan pendaki asal Jakarta, Indri. Ia mengaku semua lelah selama pendakian sekejap hilang saat sampai puncak.
Indah banget. Susah lah digambarin. Pokoknya indah banget, jelasnya.
Dirinya mengaku tak menyesal meski berjalan berhari-hari dengan membawa beban yang cukup berat. Tapi, keindahan Rinjani menambah energinya untuk terus berjalan ke pucak. Bahkan ia menuturkan, sempat ingin menyerah sebelum tiba dipuncak.
Karena memang medannya yang sulit dengan pasokan oksigen di ketinggian tersebut minim. Namun, karena termotivasi untuk mencapai puncak, maka melanjutkan hingga mencapai puncak di pagi harinya. Tapi ingat, puncak bukanlah segalanya. Jangan memakasakan diri jika Anda sakit atau sudah tidak sanggup mendaki. Utamakanlah keselamatan.
Kegiatan pendakian secara besar-besaran biasanya dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus. Selain karena musim panas, pada bulan Agustus (pertengahan) peserta pendakian umumnya didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ingin merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Puncak Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak melalui kegiatan Tapak Rinjani yang diadakan secara rutin setiap tahunnya oleh salah satu kelompok pencinta alam di Pulau Lombok yang bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.
Animo komunitas pencinta alam di seluruh nusantara bahkan dari mancanegara dalam kegiatan pendakian cukup besar, ini terbukti dengan jumlah pengunjung yang melakukan pendakian setiap tahunnya mengalami peningkatan.