Selain Puasa Syawal, Ini Daftar 7 Puasa Sunnah serta Manfaatnya

Selain Puasa Syawal, Ini Daftar 7 Puasa Sunnah serta Manfaatnya

Muslim | okezone | Senin, 7 April 2025 - 03:43
share

JAKARTA - Puasa Syawal dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Puasa sunnah yang dijalankan selama 6 hari ini menjadi pelengkap ibadah Ramadhan. 

Puasa Syawal dapat dijalankan selama 6 hari secara beruntun atau secara terpisah.

Selain puasa Syawal, ada beberapa puasa sunnah lainnya. Sesuai dengan hukum sunnah,  puasa sunnah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk dilakukan bagi umat Islam, tetapi jika dilaksanakan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Melaksanakan puasa sunnah dapat menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat yang pada akhirnya akan berujung pada datangnya siksa dari Allah SWT. 

Selain itu, puasa bermanfaat bagi kesehatan. Selama menjalankan puasa, seseorang dilatih untuk dapat menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak diperbolehkan selama menjalankan puasa, serta membantu menahan hawa nafsu.

Berikut 7 puasa sunnah dan manfaatnya, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Puasa Senin Kamis

Puasa setiap hari senin dan kamis menjadi ibadah yang cukup sering dilakukan oleh umat muslim, berpedoman pada dalil berikut:

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR Tirmidzi)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR An Nasai)

Selain itu, dalam sebuah hadist, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:

“Hari itu adalah hari di mana aku dilahirkan, dan di mana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu.” (HR Muslim)

2. Puasa Daud (Puasa paling dicintai Allah)

Puasa daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka (tidak berpuasa). Dari Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu, Rasulullah holallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

"Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata, sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu. ” (HR Bukhari No : 1840)

Dalam hadist lain, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Sholat yang paling disukai Allah adalah Sholat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR Bukhari Muslim)

 

Manfaat Puasa Daud:

Terpelihara dari perbuatan maksiat
Mendapat ketentraman jiwa
Pintu datangnya rezeki
Dijadikan hamba Allah yang selalu bersyukur
Dapat menahan emosi 


3. Puasa Arafah 

Puasa Arafa dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Dalam sebuah hadist Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalah telah bersabda yang artinya,

“Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bln Dzulhijjah).” (HR al-Bukhari).

Keutamaan Puasa Arafah :

1. Menghapuskan dosa selama dua tahun yakni satu tahun sebelumnya dan satu tahun ke depan. Sebagaimana hadist Rasulullah Solallahu Alaihi Wassalam yang artinya:

“Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR Muslim)

2. Dapat membebaskan kita dari siksa api neraka, sebagaimana pernyataan yang dikeluarkan oleh sebagian besar ulama yang menyatakan bahwa Allah memberikan kebebasan dari siksa api neraka di hari arafah bukan hanya bagi jamaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di padang Arafah, melainkan juga terhadap kaum muslimin yang sedang tidak berhaji.

4. Puasa Syawal (Puasa Sepanjang Tahun)

Puasa Syawal ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan secara berurutan atau juga bisa secara terpisah selama 6 hari di bulan Syawal.

Akan lebih baik dilakukan secara berurutan sesuai dengan fatwa Ibni Utsaimin dalam kitab “Ad-Da’wah”, 1:52-53. menyatakan bahwa “Mengerjakan berurutan lebih utama karena menunjukkan sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan, dan tidak menunda-nunda amal yang bisa menyebabkan tidak jadi beramal.”

5. Puasa Bulan Syaban (Paling Banyak Nabi Lakukan)

Puasa bulan Syaban dilakukan satu atau dua hari sebelum Syaban. Namun, jika hari itu bertepatan dengan hari Senin atau Kamis.
Tidak diperkenankan puasa di hari-hari terakhir Syaban ini untuk menjaga agar tidak mendahului Puasa Ramadhan.

Manfaat puasa ini adalah:

Diharamkan tubuhnya dari api neraka
Mendapat pahala 70 Nabi dan layaknya beribadah 70 tahun.
Diampuni dosa-dosanya.

 

6. Puasa Tasu’a 

Puasa Tasu'a dikerjakan pada 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal 10 Muharram. Kenapa harus begitu? Karena dihari yang sama yaitu tanggal 10 Muharram orang-orang Yahudi juga melakukan puasa.

Jadi melakukan puasa ditanggal 9 Muharram untuk mengiringi puasa keesokan harinya akan dapat membedakan dengan puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika Rasulullah Sshallallahu ‘Alaihi Wa sallam sedang melaksanakan puasa Asyura, dan beliau memerintahkan para sahabat untuk melakukan puasa di hari itu juga, ada beberapa sahabat yang berkata yang artinya:

"Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu, hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.” Lalu Rasulullah menjawab yang artinya “Jika datang tahun depan, insyaaAllah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram)”.”Ibnu Abbas melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharam tahun depan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (HR. Muslim 1916)

7. Puasa Asyura (10 Muharram)

Puasa Asyura dilaksanakan pada keesokan hari setelah melakukan puasa sunnah Tasu’a. Imam As-Syafii dan pengikut madzhabnya, imam Ahmad, Ishaq bin Rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan bahwa dianjurkan menjalankan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh bulan Muharram secara berurutan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam- Bersabda yang artinya:

“Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama sholat sesudah shalat fardhu, ialah sholat malam.” (HR. Muslim no. 1163)

Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu Anhu, ia berkata yang artinya:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari ‘Asyura`, beliau menjawab: “Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu.” (HR Muslim no. 1162)

Kesimpulannya, puasa yang dilakukan di tanggal 10 Muharram adalah puasa sunnah yang terbaik dan terutama setelah menjalankan Puasa Ramadhan, dan keutamaannya adalah Allah akan mengampuni semua dosa setahun yang lalu. 

Yang dimaksud dengan semua dosa di sini adalah dosa-dosa yang kecil, sedangkan dosa-dosa besar tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan taubat dan rahmat dari Allah.

Topik Menarik