4 Keistimewaan Puasa yang Melebihi Ibadah Lain

4 Keistimewaan Puasa yang Melebihi Ibadah Lain

Muslim | okezone | Minggu, 2 Maret 2025 - 04:10
share

JAKARTA - Puasa adalah salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan istimewa. Tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, puasa mengandung makna spiritual yang mendalam dan keutamaan yang melebihi ibadah lainnya. Dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW menjelaskan keistimewaan puasa yang tidak dimiliki oleh amalan lain. Berikut adalah empat keistimewaan puasa yang perlu kita pahami lebih dalam.

1. Puasa Sebagai Perisai Diri dari Perbuatan Dosa

Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan hawa nafsu, emosi, dan perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِم

“Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Puasa melatih kesabaran dan pengendalian diri. Dengan menahan amarah dan menjaga lisan dari kata-kata buruk, puasa membantu seseorang untuk lebih bijak dalam bersikap dan bertindak. Inilah yang membuat puasa menjadi perisai yang melindungi diri dari dosa dan keburukan.

Lebih dari itu, puasa juga menjaga hati dari sifat iri, dengki, dan hasad. Dengan menahan nafsu duniawi, seseorang dilatih untuk lebih fokus pada nilai-nilai spiritual dan kebaikan. Ini menjadikan puasa sebagai bentuk pengendalian diri yang paling efektif dibandingkan ibadah lainnya.

2. Pahala yang Tidak Terbatas dan Hanya Allah yang Mengetahui

Tidak seperti ibadah lain yang memiliki pahala yang jelas, keistimewaan puasa terletak pada pahala yang hanya Allah yang mengetahuinya. Dalam hadits, Allah SWT berfirman:

عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

"Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”

Keistimewaan ini menunjukkan bahwa puasa adalah bentuk ibadah yang paling rahasia dan ikhlas, karena hanya Allah dan pelakunya yang mengetahui niat dan kesungguhannya. Seseorang bisa saja terlihat berpuasa, namun niat dan kesabarannya hanya Allah yang tahu.

 

Selain itu, pahala puasa diyakini berlipat ganda tanpa batas, terutama saat dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).

3. Doa yang Mustajab Saat Berpuasa

Salah satu keistimewaan puasa yang jarang disadari adalah doa yang mustajab. Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثةٌ لا تُرَدُّ دَعوَتُهُمُ؛ الإمامُ العادِلُ، والصّائمُ حَتَّى يُفطِرَ، ودَعوَةُ المَظلومِ تُحمَلُ على الغَمامِ وتُفتَحُ لَها أبوابُ السَّماءِ، ويَقولُ الرَّبُّ: وعِزَّتِى لأنصُرَنَّكِ ولَو بَعدَ حينٍ

Artinya, “Tiga golongan yang tidak ditolak doanya: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi yang diangkat oleh Allah di atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, lalu Allah berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu meski setelah beberapa waktu’.” (HR Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra, Sunan Ibnu Majah, dan Sunan At-Tirmidzi)

Saat berpuasa, terutama menjelang berbuka, adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Dalam momen tersebut, seseorang berada dalam kondisi yang sangat dekat dengan Allah karena telah menahan hawa nafsu dan menjalani ketaatan dengan ikhlas.

Doa yang dipanjatkan saat berbuka memiliki kekuatan yang luar biasa, terutama jika disertai dengan rasa syukur dan tawakal kepada Allah. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, dan menyampaikan segala hajat di waktu-waktu tersebut.

4. Kebahagiaan Dunia dan Akhirat yang Tiada Tara

Puasa memberikan kebahagiaan yang tidak ditemukan dalam ibadah lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

Artinya, “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiaran ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya,” (HR Muslim).

Kebahagiaan saat berbuka adalah bentuk syukur atas nikmat Allah yang telah memberikan kekuatan untuk menahan lapar dan dahaga seharian penuh. Momen berbuka menjadi saat yang penuh haru dan syukur, terutama ketika dinikmati bersama keluarga dan orang-orang tercinta.

 

Kebahagiaan saat bertemu dengan Allah adalah balasan bagi orang-orang yang berpuasa dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan. Pada hari kiamat, mereka akan mendapatkan kehormatan masuk melalui pintu Ar-Rayyan, sebuah pintu khusus di surga yang disediakan bagi orang-orang yang berpuasa.

Lebih dari sekadar kebahagiaan fisik, puasa juga memberikan ketenangan batin dan kebahagiaan spiritual. Dengan menjalankan puasa, seseorang belajar bersabar, bersyukur, dan semakin dekat dengan Allah SWT.

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sarana untuk memperkuat ketakwaan, mengendalikan diri, serta memperbaiki akhlak dan perilaku. Dengan memahami keistimewaan puasa yang melebihi ibadah lainnya, kita diharapkan dapat menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan dan mendapatkan keberkahan di dunia maupun akhirat.

Topik Menarik