Arkiv Vilmansa Tampilkan Paus Pink Raksasa di Tanah Lot, Simbol Pelestarian Lingkungan

Arkiv Vilmansa Tampilkan Paus Pink Raksasa di Tanah Lot, Simbol Pelestarian Lingkungan

Gaya Hidup | muria.inews.id | Senin, 2 Desember 2024 - 20:40
share

JAKARTA, iNewsMuria - Arkiv Vilmansa, seorang seniman terkemuka dalam dunia fesyen dan seni kontemporer, akan menghentak dunia seni dalam pagelaran bertajuk "Widya Segara". Acara ini dijadwalkan berlangsung di lokasi ikonik Tanah Lot, Bali, yang dikenal dengan pesona alam dan makna spiritual yang mendalam.

"Widya Segara" menampilkan instalasi seni berupa paus raksasa dengan dimensi tinggi 9 meter, lebar 12 meter, dan panjang 30 meter, sebagai simbol dari potensi maritim Nusantara yang dalam. Proyek ini merupakan karya seni rupa tiga dimensi yang dirancang untuk tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga membangkitkan kesadaran akan keberagaman budaya dan pentingnya menjaga ekosistem laut, khususnya di wilayah Bali.

Pemilihan Tanah Lot sebagai lokasi instalasi bukan tanpa alasan. Sejarah interaksi antara manusia dan hewan paus di Tabanan menjadi latar belakang kuat bagi penyelenggaraan acara ini. Tanah Lot, sebagai salah satu destinasi wisata terkenal, diharapkan dapat menjadi penghubung antara keindahan alam dan pesan pelestarian lingkungan.

E-Motion Entertainment, yang dikenal sebagai pelopor di bidang musik, film, dan media digital, kini menjelajahi dunia seni rupa melalui kolaborasi ini. CEO E-Motion Entertainment, Arnold Jaguar Limasnax, menekankan komitmen perusahaan dalam memajukan industri kreatif di Indonesia.

"'Widya Segara' adalah caar unik dalam merayakan keindahan seni, budaya, dan alam Tanah Air. Kami mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian laut, dengan harapan seniman dapat menyampaikan pesan positif melalui karya-karya mereka," ujar Arnold dalam keterangannya, Senin (2/12/2024).

Nicolaus Kuswanto, pemilik galeri Zen 1, turut menggarisbawahi pentingnya menjembatani aspirasi seniman lokal. Ia berharap dengan mengangkat tema biota laut, seniman dapat terinspirasi untuk menciptakan karya yang memuat pesan pelestarian alam.

"Pelestarian laut menjadi inti dari acara ini, di mana setiap karya seni yang dihasilkan mencerminkan tanggung jawab kita terhadap lingkungan," jelasnya.

Acara "Widya Segara" tidak hanya akan menampilkan instalasi paus, tetapi juga menampilkan pertunjukan seni lokal yang akan memperkaya pengalaman pengunjung. Pertunjukan budaya Bali dan berbagai seni tradisional lainnya diharapkan akan menciptakan suasana perayaan budaya yang dinamis dan penuh warna.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, upacara pembukaan ini juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kabupaten Tabanan, menambahkan makna mendalam tentang kekayaan kebudayaan daerah kepada pengunjung. Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menyatakan bahwa instalasi ini membawa pesan penting tentang pelestarian lingkungan, khususnya laut yang selama ini dianggap suci oleh masyarakat Bali.

Setelah perhelatan di Tanah Lot, karya-karya lain hasil kolaborasi antara E-Motion Entertainment, Arkiv Vilmansa, dan Galeri Zen 1 akan dibawa ke berbagai lokasi di Indonesia. Pameran selanjutnya diperkirakan akan berlangsung di Locca Sea House di Badung pada bulan Desember 2024, dan kemudian dilanjutkan di Galeri Nasional Indonesia pada Februari 2025.

Acara "Widya Segara" berambisi untuk tidak hanya memberikan pengalaman estetis yang mengesankan, tetapi juga menggugah kesadaran mengenai pentingnya pelestarian biota laut dan masalah pencemaran yang mengancam ekosistem. Dengan melibatkan seniman lokal, acara ini diharapkan dapat membawa sisi lain dari Bali yang kaya akan sejarah dan budaya, sekaligus menjadi wadah untuk membuka dialog tentang keberagaman dan keindahan laut Indonesia.

Topik Menarik