Angkat Warak Ngendhog sebagai Maskot, Begini Makna dan Sejarah Peringatan Hari Keluarga Nasional

Angkat Warak Ngendhog sebagai Maskot, Begini Makna dan Sejarah Peringatan Hari Keluarga Nasional

Terkini | muria.inews.id | Sabtu, 29 Juni 2024 - 15:20
share

SEMARANG, iNewsMuria.id - Hari Keluarga Nasional (Harganas) diperingati setiap tanggal 29 Juni di Indonesia. 

Harganas pertama kali dicanangkan pada tahun 1993 oleh Presiden Soeharto. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat yang memiliki peran vital dalam pembangunan bangsa. 

Dikutip dari laman Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), penetapan tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional mengacu pada peristiwa bersejarah di tahun 1949.

Di mana saat itu para pejuang pulang kembali ke keluarga mereka usai menjalani perang, di masa agresi Belanda ke-2.

Momentum lain yang juga menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Harganas adalah pada 29 Juni 1970, ketika program Keluarga Berencana (KB) mulai dijalankan oleh pemerintah Indonesia. 

Program ini bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. 

Harganas menjadi momen refleksi bagi seluruh anggota keluarga untuk lebih mempererat hubungan, memperbaiki komunikasi, dan membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.

Peringatan Harganas sendiri memiliki makna penting yang di antaranya mengingatkan masyarakat bahwa keluarga adalah fondasi utama dalam pembangunan karakter dan moral bangsa. Keluarga yang kuat akan menghasilkan generasi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Selanjutnya Harganas mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui berbagai program seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Dan yang terakhir, Harganas adalah wujud penghargaan dan apresiasi terhadap peran keluarga dalam membangun bangsa. 

Melalui peringatan ini, diharapkan setiap keluarga dapat merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkontribusi positif.

Pada peringatan Harganas 2024, BKKBN meluncurkan maskot yang diambil dari maskot Kota Semarang, yaitu Warak Ngendhog. 

Pemilihan maskot ini tidak hanya karena peringatan Harganas 2024 digelar di Semarang, tetapi juga karena simbolisme yang terkandung dalam Warak Ngendhog.

Warak Ngendhog adalah hewan mitologis berkaki empat yang merupakan perpaduan antara kambing dan naga. 

Bentuk fisiknya yang unik mewakili perpaduan budaya Jawa, Cina, dan Arab, yang mencerminkan keragaman etnis yang hidup harmonis di Kota Semarang. 

Ini melambangkan toleransi, kerukunan, dan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

Selanjutnya maskot Warak Ngendhog dalam Harganas 2024 digambarkan membawa dua telur di tangannya. 

Telur-telur ini bukan sekadar hiasan, melainkan simbol komitmen untuk mendukung program percepatan penurunan stunting melalui 'Gerakan Makan 2 Telur'. 

Stunting merupakan masalah serius yang dihadapi banyak anak di Indonesia, dan konsumsi protein hewani seperti telur adalah salah satu cara efektif untuk mencegahnya.

Gerakan ini mengajak masyarakat, khususnya keluarga, untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini. 

Dengan mengonsumsi dua telur per hari, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan cerdas, siap menghadapi tantangan masa depan.

Sehingga tema Harganas 2024 "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas' bisa terwujud. (*)

Topik Menarik