Terancam Dampak Kebijakan Impor Amerika Serikat, IKM Kota Mojokerto Minta Perlindungan Pasar Produk

Terancam Dampak Kebijakan Impor Amerika Serikat, IKM Kota Mojokerto Minta Perlindungan Pasar Produk

Nasional | mojokerto.inews.id | Minggu, 6 April 2025 - 12:24
share

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Puluhan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan UMKM Kota Mojokerto mulai ketar ketir terkait pemberlakuan tarif timbal balik (reciprocal tarif) yang digulirkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Para pengusaha kecil ini khawatir kebijakan tarif import 32 persen  tersebut akan membunuh usaha yang dirintisnya.

Pasalnya, negara-negara produsen seperti China, India, Vietnam dan Thailand diperkirakan akan mencari pasar baru, dan Indonesia berisiko besar menjadi target banjir produk impor murah.

Heri, Ketua Paguyuban IKM Alas Kaki Kota Mojokerto mengatakan, selama ini Industri sepatu lokal kondisinya sudah terjepit akibat gempuran sepatu impor bekas hingga impor sepatu KW. 

"Produk ilegal dan murah ini saja telah membunuh industri sepatu dalam negeri. Kini ditambah lagi ancaman dampak kebijakan impor AS," ujarnya.

Untuk itu, Heri berharap, pemerintah hadir memberikan perlindungan industri dalam negeri melalui perlindungan pasar domestik dari produk impor
 terutama produk impor dari negara terdampak atas kebijakan bea masuk impor AS tersebut.

"Utamanya terhadap potensi ekspor produk sepatu dari Kota Mojokerto, yang dalam beberapa tahun terakhir mendapat kesempatan ekspor ke amerika latin dan asia," tegasnya.

Selain itu, lanjut Heri, IKM Alas Kaki Kota Mojokerto yang sebagian besar sudah ber TKDN juga berharap pemerintah mewajibkan seluruh produk yang beredar di Indonesia memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri yang disyaratkan, ini juga upaya untuk proteksi pasar domestik dan prioritaskan produk lokal.

 

Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Mojokerto, Supriyadi KS mengimbau pelaku UMKM setempat melakukan transformasi digital sebagai upaya mengimbangi segmen pasar yang beralih ke arah digital dan meninggalkan model pemasaran konvensional.

Menurutnya, kekuatan transformasi digital dalam memacu pertumbuhan ekonomi sangat besar dan dapat dilakukan pada semua jenis usaha.

"Jadi UMKM dapat kita kategorikan, klasifikasikan, sesuai dengan setiap lapis yang ada. Harapan saya semua bisa menang di semua kategori, termasuk pedagang kaki lima," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyatakan optimismenya terkait resistensi UMKM dan IKM setempat. Sebab, tahun 2020 hingga 2022 lalu, ekonomi Kota Mojokerto pernah jeblok dihantam pandemi Covid-19.

"Berkaca pada sejarah, kita akan mampu bangkit melewati persoalan tarif impor AS ini," ungkapnya saat membuka FGD terkait dampak kebijakan impor USA di sentra IKM Batik Kota Mojokerto, Sabtu (5/4/2025) malam.

Walikota menegaskan, pemerintah akan terus hadir membantu  berbagai persoalan yang menerpa para pelaku industri kecil dan menengah di bumi mojopahit. Karena selama ini mereka menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di Kota Mojokerto.

"Kita akan carikan formula yang tepat agar isu tarif impor tidak membawa dampak signifikan bagi UMKM dan IKM lokal. Terpenting, kita harus tetap semangat dan tidak berputus asa menghadapi masalah ini," pungkasnya.

Sekedar informasi, selain dihadiri Ketua Dekranasda Kota Mojokerto, FGD dengan mendatangkan narasumber dari Disperindag Provinsi Jawa Timur tersebut juga dihadiri sejumlah pengrajin, pelaku UMKM dan IKM serta sejumlah media nasional dan regional.

Topik Menarik