Ketua PHRI Jabar Terpilih, Hanyen Bareng PHRI Ciayumajakuning Siap Bangun Sinergi
KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sewilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Dodi Ahmad Sofiandi sebagai Ketua DPD PHRI Jabar. Dodi terpilih dalam Musda XIV yang digelar di Grand Pasundan Hotel, Bandung.
Ketua PHRI Kuningan, Hanyen Tenggono mewakili PHRI Ciayumajakuning berharap, kepemimpinan Dodi dapat membawa angin segar bagi organisasi, khususnya dalam upaya pemulihan sektor perhotelan dan restoran.
"Selamat kepada Pak Dodi Ahmad Sofiandi yang telah terpilih sebagai Ketua PHRI Jabar. Kami berharap kepemimpinannya dapat membawa organisasi ini lebih maju, terutama dalam menghadapi tantangan pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi,”ujar Hanyen saat dikonfirmasi, Selasa (17/12).
Menurutnya, sektor perhotelan dan restoran masih menghadapi tantangan besar, di tengah ketatnya persaingan akibat menjamurnya destinasi wisata dan usaha kuliner baru.
"Perlu inovasi dan strategi yang tepat, agar industri ini mampu bangkit dan berdaya saing,”ujarnya.
Dengan kepemimpinan baru ini, lanjutnya, PHRI Jabar diharapkan mampu menjadi motor penggerak kebangkitan sektor perhotelan dan restoran. Sekaligus meningkatkan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah.
Dodi Ahmad Sofiandi terpilih sebagai Ketua DPD PHRI Jabar, setelah mengantongi suara mayoritas dari 17 Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI yang hadir dalam pemungutan suara. Ia berhasil mengungguli kandidat lainnya, Bond Bonddillie, dalam proses pemilihan yang berlangsung demokratis.
Dalam pidato perdananya, Dodi menegaskan komitmennya untuk memajukan industri perhotelan dan restoran di Jabar. Ia bertekad meningkatkan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat guna memaksimalkan potensi pariwisata di provinsi ini.
"Kita harus bersama-sama mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing sektor ini. Jawa Barat memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Saya juga akan memastikan suara anggota PHRI didengar dan diakomodasi dalam kebijakan strategis,”pungkasnya.***