Dosen Senior Kritik Acara Dies Natalis Unsika 2024, Sebut Tidak Hormati Sejarah

Dosen Senior Kritik Acara Dies Natalis Unsika 2024, Sebut Tidak Hormati Sejarah

Terkini | karawang.inews.id | Sabtu, 5 Oktober 2024 - 22:30
share

KARAWANG, iNewsKarawang.id – Dies Natalis Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) 2024 mendapat sorotan kritis dari salah satu dosen seniornya, Sonny Hersona.

Ia menilai acara tahunan tersebut tidak menghormati sejarah kampus dengan sepantasnya. Kritiknya terutama tertuju kepada jajaran pimpinan unsika dan orang-orang yang merasa dekat dengan Rektor yang dianggap mengabaikan peran para pendiri Unsika.

Sonny menyoroti kunjungan ke Makam Singaperbangsa yang menjadi bagian dari peringatan Dies Natalis, namun sayangnya tanpa mengikutsertakan kunjungan ke makam para pendiri Unsika terdahulu, seperti Opon, salah satu sosok penting dalam sejarah berdirinya universitas ini.

“Enggak masalah berziarah ke Makam Singaperbangsa, tapi seharusnya ada juga penghormatan ke makam para pendiri. Ini kan Dies Natalis, momen yang seharusnya mengingatkan kita pada sejarah kampus, tapi yang terjadi malah sekadar seremonial,” tegas Sonny.

Ia menilai, momentum Dies Natalis yang idealnya menjadi kesempatan mengenalkan sejarah Unsika, justru berubah menjadi acara formalitas belaka. Sonny menekankan pentingnya mengingatkan mahasiswa dan seluruh civitas akademika tentang asal-usul dan tujuan pendirian Unsika.

“Berapa banyak orang sekarang yang tahu siapa pendiri Unsika, bagaimana universitas ini berdiri, dan untuk apa? Nilai-nilai sejarah ini mulai memudar, bahkan bisa hilang,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sonny berharap Unsika dapat menjaga warisan sejarahnya dan memperkenalkannya kepada mahasiswa baru sejak masa PPKMB. Menurutnya, pemahaman sejarah ini penting untuk menjaga keharmonisan sosial dan mempererat hubungan antara mahasiswa dengan universitas dan masyarakat Karawang.

Meskipun Sonny memuji Rektor Unsika, Prof. Dr. Ade Maman Suherman, yang ia nilai sebagai sosok yang berkomitmen menjaga nilai sejarah universitas, ia menyayangkan sikap dari jajaran pimpinan unsika dan orang-orang yang merasa dekat dengan Rektor  yang dianggapnya tidak memiliki komitmen yang sama, sehingga dikhawatirkan jadi merusak unsika dalam membangun SDM dan kearifan lokal.

“Sayangnya, orang-orang di sekitar Rektor tidak memiliki komitmen menjunjung nilai-nilai sejarah Unsika. Khawatirnya, malah merusak," kritik Sonny tajam.

Ia berharap ke depannya, Unsika mampu lebih bijaksana dalam memperingati Dies Natalis dengan tetap menonjolkan akar sejarah universitas, agar generasi berikutnya tidak kehilangan jati diri yang telah diperjuangkan oleh para pendirinya.

"Termasuk juga pembangunan fisik Unsika, diharapkan terus mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan," Tandasnya.

Topik Menarik