Susu Sapi Terbuang? Siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Punya Jawabannya 

Susu Sapi Terbuang? Siswa SMP IT Izzatul Islam Getasan Punya Jawabannya 

Terkini | joglosemar.inews.id | Minggu, 12 Januari 2025 - 10:00
share

JOGJA, INEWSJOGLOSEMAR.ID - SMP IT Izzatul Islam Getasan, Kabupaten Semarang, menunjukkan langkah inovatif dalam menyelesaikan persoalan ekonomi masyarakat lokal melalui proyek pengolahan susu sapi. Proyek ini menjadi bagian dari implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengangkat topik “Inovasi Pengolahan Susu Berbasis Rekayasa Teknologi.” 

Program ini bermula dari fenomena viral peternak di Boyolali yang terpaksa membuang 50 ribu liter susu senilai Rp400 juta akibat pembatasan kuota produksi. Situasi serupa terjadi di Getasan, karena tingginya produksi susu sapi membuat banyak susu terbuang karena belum diolah lebih lanjut.

“Kondisi ini membawa dampak besar bagi ekonomi peternak, yang sebagian besar merupakan orang tua siswa di SMP IT Izzatul Islam,” kata Fatma Fitriyani, saat presentasi pada acara Graduation Wardah Inspiring Teacher 2024, di Yogyakarta, Minggu (22/12/2024).

Dari Riset ke Solusi Inovatif 

Fatma memandu siswa mengeksplorasi permasalahan melalui riset artikel, jurnal, dan wawancara dengan para narasumber, termasuk peternak susu terdampak. Siswa kemudian diarahkan untuk mengidentifikasi solusi yang dapat memperpanjang masa simpan susu sekaligus meningkatkan nilai ekonominya. 

Dari eksplorasi tersebut, lahirlah berbagai inovasi, seperti pembuatan susu bubuk, permen susu, sabun susu, dan olahan lainnya. “Kami ingin siswa belajar bukan hanya teori, tetapi juga praktik langsung yang memberikan dampak nyata pada masyarakat,” ujar Fatma Fitriyani. 

Proses Kreatif dan Produksi 

Setelah mengidentifikasi solusi, siswa mulai memproduksi berbagai olahan susu. Para siswa berhasil mengolah susu menjadi susu bubuk, permen susu, sabun susu, dan berbagai olahan susu lainnya. Dalam prosesnya, guru berperan aktif membimbing siswa di setiap tahapan pembuatan produk, mulai dari tahap perencanaan, eksplorasi bahan, hingga proses produksi.

Dengan bimbingan guru, mereka mempraktikkan proses pembuatan produk mulai dari perencanaan hingga implementasi. Setiap produk diuji untuk memastikan kualitas dan kelayakan konsumsi. Dukungan ini memastikan siswa memahami setiap langkah, dari teknik pengolahan hingga pengemasan produk yang higienis dan menarik. 

Produk-produk ini tidak hanya memperpanjang masa simpan susu tetapi juga memberikan nilai tambah secara ekonomi. Dengan begitu, limbah susu yang sebelumnya terbuang dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. 

Pameran Karya sebagai Ajang Sosialisasi 

Sebagai puncak kegiatan, hasil karya siswa dipamerkan dalam sebuah acara pameran di sekolah maupun berbagai kegiatan lainnya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi siswa, tetapi juga sebagai langkah sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengolahan susu untuk mengurangi pemborosan. 

Guru memastikan setiap siswa siap mempresentasikan inovasi mereka kepada pengunjung pameran. “Kami ingin hasil karya siswa ini dapat menginspirasi masyarakat untuk ikut mengolah susu menjadi produk bernilai tinggi,” tambah Fatma. 

Refleksi dan Dampak Nyata 

Setelah pameran, siswa melakukan refleksi atas pembelajaran yang didapat selama program berlangsung. Mereka mencatat pengalaman, tantangan, dan dampak positif yang dihasilkan. “Program ini mengajarkan kami untuk tidak hanya menjadi pelajar, tetapi juga problem solver yang peduli pada lingkungan sekitar,” ujar Cecilia, seorang siswa. 

“Kami bangga bisa berkontribusi untuk masyarakat, terutama bagi para peternak yang selama ini kesulitan menjual susu mereka,” lanjutnya. 

Melalui langkah cerdas ini, SMP IT Izzatul Islam berhasil mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek dengan solusi nyata untuk masyarakat. Inovasi pengolahan susu tidak hanya membantu peternak, tetapi juga membangun kesadaran siswa akan pentingnya teknologi dan kreativitas dalam membangun ekonomi lokal. 

Topik Menarik