Peringati Bulan Kanker Payudara, IIDI Jaksel Gelar Seminar Cegah Kanker Payudara

Peringati Bulan Kanker Payudara, IIDI Jaksel Gelar Seminar Cegah Kanker Payudara

Infografis | sindonews | Senin, 18 November 2024 - 20:55
share

Dalam rangka memperingati Bulan Kanker Payudara, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Jakarta Selatan bekerja sama dengan Sekolah Al-Izhar Pondok Labu menggelar seminar kesehatan bertema 'Kenali, Deteksi, dan Cegah Kanker Payudara Sejak Dini', Sabtu (16/11/2024).

Seminar yang digelar di Gedung Teater Kecil Sekolah Al-Izhar Pondok Labu tersebut dihadiri kurang lebih 150 orang peserta, yaitu orangtua/wali murid, para guru, dan undangan dari berbagai kalangan lainnya.

Lizvy Revina, Ketua IIDI Jaksel, mengatakan bahwa kanker payudara termasuk kanker yang paling banyak menyerang warga Indonesia, selain kanker paru, kanker leher rahim, kanker kolorektal, dan kanker liver.

"Tahun 2020 saja, menurut data Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh WHO, di Indonesia terdapat 396.914 kasus kanker baru dengan 234.511 kematian yang disebabkan oleh kanker," tuturnya.

Menurutnya, kanker payudara bukan hanya sekadar penyakit, akan tetapi juga sebagai ujian untuk menguji kekuatan fisik dan mental setiap individu. Namun, pada setiap tantangan selalu ada harapan yang menerangi.

"Para penyintas kanker payudara yang hadir hari ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Dengan semangat juang dan dukungan yang kuat, kita dapat mengatasi segala rintangan," ujarnya.

Menurutnya pengetahuan adalah senjata ampuh dalam melawan kanker payudara. Dengan pemahaman yang tepat, deteksi dini yang baik, serta diagnosis serta tata laksana yang tepat waktu, orang dapat melawan penyakit ini secara bersama-sama.

Dari semua kasus kanker payudara, di Indonesia 70 persen di antaranya sudah pada tahap lanjut ketika dideteksi. Ini karena masih banyak perempuan yang menganggap remeh ataupun takut bila ada tanda-tanda awal kanker, seperti adanya benjolan di payudara atau perubahan fisik lainnya.

"Akibatnya, ketika sakit terasa semakin parah dan mulai ada gejala-gejala lanjut yang mencemaskan, barulah mereka pergi ke dokter," ujarnya.

Melalui seminar ini diharapkan lebih banyak orang mendapatkan informasi yang tepat mengenai kesehatan payudara. "Dengan kesadaran yang meningkat, seperti melakukan pemeriksaan sendiri dan konsultasi rutin ke dokter, dapat menjadi langkah awal dalam melawan kanker payudara," ucapnya.

Perjuangan melawan kanker payudara adalah perjuangan bersama. Seminar ini diharapkan juga menjadi momentum yang mempersatukan, berbagi pengalaman, dan saling menginspirasi.

"Dengan semangat kebersamaan dan dukungan yang kuat, kita yakin dapat meraih kemenangan melawan kanker payudara," katanya menandaskan.

Dalam acara tersebut, juga dihadirkan narasumber para dokter ahli di bidannya yaitu Mayang Permata, (Ketua KSM Onkologi Radiasi, RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo-FKUI) yang juga merupakan alumnus SMP Al-Izhar Pondok Labu.

Mayang menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, untuk menyukseskan pilar-pilar penanggulangan kanker payudara pada Global Breast Cancer Initiative (GBCI) dari World Health Organization (WHO), yaitu: (1) kanker payudara terdeteksi pada stadium dini, (2) diagnosis lengkap ditegakkan dalam waktu 60 hari, dan (3) pasien menjalani terapi secara lengkap.

Selain itu, kehadiran salah satu survivor kanker payudara, Ibu Ambarsari, membawa semangat dan keyakinan bahwa kita dapat tetap kuat serta percaya diri meskipun dihadapkan oleh tantangan berat seperti kanker payudara. Beberapa hal yang akan mendukung secara positif adalah berkumpul dengan peer group survivors kanker, serta banyak berdiskusi dengan dokter.

Penyelenggaraan seminar kesehatan IIDI ini sangat disambut baik oleh pihak Sekolah Al-Izhar, dan akan menjadikan kegiatan kerjasama ini sebagai program rutin, demikian Tato Hendarto, selaku Wakil Direktur Divisi Pendidikan Al-Izhar.

Topik Menarik