Sejarah Perjuangan Gajah Mada Satukan Nusantara Sebelum Indonesia Merdeka

Sejarah Perjuangan Gajah Mada Satukan Nusantara Sebelum Indonesia Merdeka

Infografis | sindonews | Sabtu, 17 Agustus 2024 - 06:04
share

Penyatuan Nusantara menjadi cita-cita Mahapatih Gajah Mada saat pertama kali dilantik jadi pejabat Majapahit. Sosoknya mengantarkan Kerajaan Majapahit disegani hingga Semenanjung Melayu, yang masuk kawasan Asia Tenggara.

Kerajaan Majapahit berhasil menyatukan beberapa wilayah di nusantara dan beberapa wilayah di luar negeri dari Indonesia untuk tunduk. Nusantara yang menjadi cikal bakal sebelum Indonesia merdeka begitu disegani di luar negeri.

Keberhasilan Majapahit menjadi kerajaan besar tak bisa dilepaskan dari sosok Gajah Mada. Gajah Mada yang naik menjadi Mahapatih Amangkubhumi menjadi sosok sentral sejak rada ketiga Majapahit, Tribhuwana Tunggadewi.

Sosok Gajah Mada memang bukanlah dari golongan kaum bangsawan maupun kasta atas kala itu. Tetapi kecerdasannya konon mampu mengantarkannya menjadi pejabat penting sejak Jayanagara bertahta.

Ia memulai kariernya betul-betul dari bawah ketika berhasil menumpas pemberontakan di masa Jayanagara. Perlahan kecerdasan, kecermatan, dan strategi yang dilakukannya membuatnya dipercaya mengemban jabatan yang lebih tinggi.

Hingga akhirnya ketika Tribhuwana Tunggadewi menjabat sebagai raja, ia dilantik menjadi Mahapatih jabatan yang saat ini mungkin setara perdana menteri.

Prof. Slamet Muljana pada Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit bahkan tak ragu menyebut, Kerajaan Majapahit tanpa Gajah Mada bukanlah menjadi sebuah kerajaan besar di bumi Nusantara ini.

Ketika masa Tribhuwana Tunggadewi itulah Gajah Mada mengucapkan satu sumpah yang dikenal Sumpah Palapa. Sumpah penyatuan nusantara dalam suatu politik atau wilayah di bawah kekuasan Majapahit.

Sesudah Tribhuwana Tunggadewi bertahta, sang anak yang juga raja muda bernama Hayam Wuruk dinobatkan sebagai raja. Hayam Wuruk tidak hanya mewarisi tahta dan wilayah kerajaan, tetapi juga alat-alat pemerintahan.

Sang Panca Ri Wilwatikta tetap dipimpin oleh Patih Gajah Mada, pencetus dan pelaksana program politik nusantara sehingga Gajah Mada dapat meneruskan pelaksanaan program politik nusantaranya.

Penundukan kepulauan di sebelah barat dan utara Pulau Jawa dilakukan zaman pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani. Penundukan Kepulauan Nusantara bagian timur, kecuali Pulau Bali dilakukan pada zaman pemerintahan Hayam Wuruk Sri Rajasanagara.

Ekspedisi militer ke nusantara bagian timur dimulai pada tahun 1357 dengan penundukan Dompo di Pulau Bima oleh tentara Majapahit di bawah pimpinan Mpu Nala. Dompo dijadikan pangkalan tentara Majapahit untuk bergerak menundukkan pulau-pulau lainnya di bagian timur.

Ekspedisi militer di bagian timur berhasil gilang-gemilang. Banyak pulau-pulau di bagian timur kemudian masuk dalam wilayah Majapahit, di antaranya ialah Maluku, Banggawi, Buru, Gurun, Seram, Gunung Api. Sumba, Flores, Banda, Timor dan Wanin di pantai barat Irian Jaya.

Ringkasnya hampir segenap kepulauan Nusantara bagian timur dimasukkan ke dalam wilayah Majapahit pada zaman pemerintahan Dyah Hayam Wuruk Sri Rajanasanagara. Masyhurlah karenanya nama Majapahit.

Majapahit menjadi kerajaan agung di Laut Selatan yang sangat disegani. Hayam Wuruk dipandang menjadi raja Majapahit yang paling berhasil dalam pemerintahan.

Pada hakikatnya kebesaran dan keagungan Majapahit adalah berkat penerapan program politik nusantara yang cetuskan oleh Gajah Mada dan dilaksanakan oleh Gajah Mada sendiri dan para pembantunya.

Demikianlah nama Gajah Mada ikut menjadi sangat masyhur. Apalagi suasana internal Keraton Majapahit sendiri pada pertengahan abad 14 membantu pelaksanaan program politik nusantara Gajah Mada.

Berkat pelaksanaan program politik nusantara itu Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar yang disegani oleh tetangga-tetangganya. Tidaklah mengherankan jika nama Gajah Mada dikaitkan dengan keagungan Majapahit.

Tanpa keberhasilan penerapan program politik nusantara Majapahit hanya merupakan kerajaan kecil di Jawa Timur, tidak berbeda dengan kerajaan-kerajaan Jawa sebelumnya. Sejarah Majapahit pada hakikatnya adalah sejarah Gajah Mada.

Topik Menarik