Mengenal Sistem Pertahanan Udara Arrow Israel yang Kerja Keras Cegat Rudal dari Yaman
JAKARTA, iNews.id - Israel untuk pertama kali menggunakan sistem pertahanan udara Arrow dalam konflik terbaru di Jalur Gaza. Namun ancaman itu bukan datang dari Gaza, melainkan Yaman. Israel mendapat musuh baru, yakni pemberontak Houhti Yaman.
Pasukan Houthi menggunakan rudal-rudal jarak jauh serta drone untuk menyerang wilayah Israel. Dalam konflik dengan para pejuang Palestina di Gaza, Israel biasanya hanya menggunakan Iron Dome yang jangkauannya pendek.
Mengutip Breaking Defense, sistem pertahanan udara Arrow Israel mencegat rudal Houthi dalam serangan yang ditujukan ke Kota Eliat, di pinggir Laut Merah, pada Selasa kemarin.
Pihak keamanan Israel mengklaim rudal Arrow bisa menggagalkan ancaman udara di Laut Merah, sebelu memasuki wilayah Israel.
Mengenal Sistem Pertahanan Udara Arrow Israel
Arrow merupakan sistem pertahanan yang dikembangkan Israel Aerospace Industries (IAI). Arrow disebut sebagai perisai pertahanan rudal tingkat atas dan diklaim paling canggih milik Israel.
Jika selama ini publik mengenal Iron Dome sebagai sistem pertahanan, Israel memperkenalkan Arrow dalam perang terbaru ini. Sebenarnya, Arrow sudah digunakan Israel pada 2017, namun untuk mencegat rudal permukaan ke udara milik Suriah.
Melansir JPost, keberadaan Arrow tersebut menunjukkan kepada dunia, terutama Iran dan negara-negara Arab, bahwa Israel mempunyai pertahanan yang baik dan mampu beroperasi penuh.
Arrow sebenarnya dirancang khusus untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi. Sistem pertahanan ini mencakup rudal pencegat Arrow 2 dan Arrow 3 yang mampu mencegat rudal balistik dari berbagai jarak, mulai pendek hingga jauh.
Arrow 2 dilaporkan memiliki baterai yang ditempatkan di sekitar Tel Aviv, sementara baterai satunya berada di selatan Haifa. Arrow 2 berfungsi untuk mencegat rudal jarak pendek dan menengah.
Dalam pengembangannya, Arrow 2 sudah menjalani lebih dari 12 kali tes dan digunakan pada 2000 serta 2004.
Selanjutnya, ada Arrow 3 yang dikembangkan tak hanya oleh IAI namun juga perusahaan dirgantara dan senjata asal Amerika Serikat (AS), Boeing. Berbeda dengan Arrow 2, Arrow 3 merupakan sistem pertahanan rudal ekso-atmosfer yang berkemampuan mencegat rudal balistik di luar atmosfer bumi.
Arrow 3 menjalani uji coba pertama kali pada 2013, diikuti dengan uji terbang kedua setahun setelahnya.
Sistem Pertahanan Arrow 4
Israel juga mengembangkan rudal pertahanan Arrow 4 bersama AS. Sistem persenjataan ini dibangun untuk menjawab meningkatnya ancaman dari Iran.
Menteri Pertahanan Israel yang menjabat pada 2021 Benny Gantz mengatakan, pengembangan Arrow 4 bersama AS akan menghasilkan lompatan teknologi ke depan.
"Mempersiapkan kami dalam medan perang masa depan dan ancaman yang berkembang di Timur Tengah dan sekitarnya," kata Gantz.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan, IAI akan menjadi kontraktor utama pembuatan Arrow 4. Boeing dan perusahaan Israel lainnya Elbit Systems ikut mengambil peran dalam mewujudkan Arrow 4.
Para pemimpin Israel menggambarkan program rudal balistik Iran sebagai ancaman bagi negaranya dan dunia.