Dokter Ungkap Pemeriksaan Fisik Pasien Seharusnya Ditemani Suster, Bukan Sendirian!

Dokter Ungkap Pemeriksaan Fisik Pasien Seharusnya Ditemani Suster, Bukan Sendirian!

Gaya Hidup | inews | Rabu, 16 April 2025 - 05:48
share

JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial dua aksi diduga pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter kepada pasiennya. Kedua kasus ini muncul setelah kejadian dokter PPDS Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad) memerkosa anak pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat.

Kedua kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter itu antara lain, pertama, dokter di Garut yang melecehkan ibu hamil saat pemeriksaan USG, sedangkan satunya adalah kasus dokter di Malang melecehkan pasien dengan dalih cek jantung.

Mencuatnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter, Dokter Anton Tanjung, praktisi kesehatan sekaligus influencer kesehatan, menegaskan bahwa tindakan medis atau pun pemeriksaan fisik pasien itu seharusnya dilakukan didampingi suster, tidak seorang diri.

Hal tersebut sudah menjadi prosedur yang seharusnya dijalankan dokter maupun tenaga kesehatan lainnya. Adanya suster yang mendampingi guna memastikan tidak adanya kejadian yang tidak diinginkan baik terhadap pasien maupun si dokter yang memeriksa.

"Dalam praktik sehari-hari, kami terutama dokter laki-laki, selalu berusaha menjaga kenyamanan dan keamanan pasien. Setiap pemeriksaan, baik itu anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam, USG, dan lainnya, hampir selalu dilakukan dengan pendampingan perawat, bidan, atau bahkan keluarga pasien," papar dr Anton Tanjung dalam penjelasannya di Instagram @antontanjung, dikutip Rabu (16/4/2025).

Dokter Anton melanjutkan, "Ini adalah standar etika yang kami pegang teguh untuk mencegah kesalahpahaman dan menjaga kepercayaan."

Di kesempatan tersebut, dr Anton Tanjung mengungkapkan isi hatinya. Dia sangat menyayangkan adanya tindakan tidak terpuji seperti yang sedang ramai dibahas di media sosial.

"Namun, kami berharap masyarakat tidak menjadi takut atau ragu untuk datang memeriksakan diri ke dokter. Kewaspadaan tentu penting dan sangat boleh jika pasien ingin ditemani oleh suami atau keluarga saat pemeriksaan berlangsung," papar dr Anton.

Dia pun menegaskan bahwa apa yang terjadi ini tidak mencerminkan profesi dokter secara keseluruhan.

"Mari bersama-sama menjaga kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis dan terus mendukung para tenaga kesehatan yang bekerja dengan sepenuh hati, integritas, dan dedikasi," kata dr Anton Tanjung.

"Jangan mudah termakan hoaks atau provokasi dari pihak yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk menebar teror atau merusak citra tenaga kesehatan," tambahnya.

Topik Menarik