Seruan Setop Perang Gaza Meluas di Israel, Puluhan Ribu Teken Petisi termasuk Mantan PM Ehud Barak

Seruan Setop Perang Gaza Meluas di Israel, Puluhan Ribu Teken Petisi termasuk Mantan PM Ehud Barak

Terkini | inews | Selasa, 15 April 2025 - 06:15
share

TEL AVIV, iNews.id - Bukan hanya kalangan militer, komponen masyarakat sipil Israel ikut menandatangani petisi untuk menghentikan perang di Jalur Gaza. Mereka juga mendesak pemerintah untuk segera membuat kesepakatan dengan Hamas untuk memulangkan semua sandera sandera yang tersisa di Gaza.

Lebih dari 6.500 akademisi dan guru serta sekitar 1.000 orang tua murid, Senin (14/4/2025) menandatangani petisi.

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, sekitar 3.500 akademisi menandatangani petisi yang mendukung surat pasukan cadangan Angkatan Udara Israel (IAF) yang menuntut pemulangan para sandera serta diakhirinya perang.

“Kami, anggota staf akademis di lembaga pendidikan tinggi, bergabung dengan seruan dari para prajurit Angkatan Udara, mendesak pemulangan segera para sandera, bahkan hal itu mengharuskan penghentian perang,” bunyi petisi, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Selasa (15/4/2025).

Para akademisi setuju dengan pandangan dari para pilot cadangan IAF bahwa perang di Gaza hanya untuk 
memenuhi ambisi politik dan pribadi, sebuah sindiran keras untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

Ambisi itu telah mengorbankan nyawa para sandera, tentara, warga sipil tidak bersalah, serta menggerorgoti pasukan cadangan.

Mereka yakin perang yang terus berlanjut di Gaza tak akan bisa memulangkan para sandera, bahkan sebaliknya membahayakan nyawa mereka.

"Seperti ditunjukkan di masa lalu, hanya kesepakatan yang dinegosiasikan yang bisa memastikan memulangkan dengan aman ke Israel mereka yang disandera,” demikian isi petisi, merujuk pada dua kali pertukaran tahanan saat gencatan senjata Israel-Hamas pada November 2023 serta Februari-Maret 2025.

Dalam petisi terpisah, lebih dari 3.000 guru mengungkapkan dalam seruan mereka bahwa desakan penghentian perang bukan untuk menolak wajib militer, melainkan upaya untuk menyelamatkan nyawa.

Hampir 3.000 profesional medis Israel, termasuk tiga peraih Hadiah Nobel, menandatangani petisi lain yang menyerukan pemerintah segera membebaskan sandera di Gaza dengan menghentikan perang.

Sekitar 150 mantan tentara Israel yang bertugas di Brigade Golani, unit infanteri elite, menandatangani petisi pada Senin agar pemerintah mencapai kesepakatan pembebasan sandera dengan mengakhiri perang.

Sebelum itu, mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak menandatangani petisi yang juga diikuti 1.525 personel Korps Lapis Baja mendesak pembebasan sandera, bahkan jika itu berarti mengakhiri perang.

Belum cukup, lebih dari 1.600 veteran Pasukan Terjun Payung dan Brigade Infanteri menandatangani surat yang mendesak pemerintah untuk segera memulangkan semua sandera, bahkan jika itu berarti menghentikan perang.

Sekitar 170 lulusan program intelijen militer elite "Talpiot" juga menandatangani surat menuntut pembebasan para sandera serta penghentian perang.

Para lulusan Akademi Talpiot menyuarakan dukungan mereka terhadap seruan prajurit dan veteran yang mengecam kebijakan yang bertujuan hanya untuk kepentingan politik dan pribadi Netanyahu ketimbang alasan keamanan nasional.

Topik Menarik