Profil dr M Syafril Firdaus: Dokter Kandungan di Garut Diduga Lecehkan Pasien saat USG
JAKARTA, iNews.id - Profil dr M Syafril Firdaus dikenal sebagai dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) yang berpraktik di Garut, Jawa Barat. Ia fokus menangani kehamilan, persalinan, dan masalah kesehatan reproduksi wanita.
Namun, namanya kini menjadi sorotan publik setelah viral video yang diduga memperlihatkan tindakan pelecehan seksual saat melakukan pemeriksaan USG pada pasien hamil di klinik swasta tempatnya praktik.
Dalam video yang beredar di media sosial, dr M Syafril Firdaus tampak melakukan pemeriksaan USG, namun tangan kirinya diduga meraba bagian sensitif pasien, yang membuat pasien merasa tidak nyaman dan berusaha menolak.
Rekaman CCTV ini memicu kecaman luas dari masyarakat dan rekan sejawat.
Kasus ini sudah dilaporkan ke kepolisian sejak beberapa bulan lalu, namun belum ada tindak lanjut yang jelas. Selain itu, sejumlah korban lain juga mengaku mengalami pelecehan serupa dan bahkan menerima pesan rayuan dari dr M Syafril Firdaus melalui WhatsApp. Akun media sosialnya pun telah dihapus setelah kasus ini viral.
Dr. M Syafril Firdaus menamatkan pendidikan spesialisnya di Universitas Padjadjaran dan berpraktik di Klinik Sekar Kusuma, Garut. Ia dikenal sebagai sosok yang sudah berkeluarga dengan dua anak dan aktif di media sosial sebelum akun-akunnya dihapus. Jadwal praktiknya biasanya Senin sampai Jumat sore dan Sabtu pagi.
Profil dr M Syafril Firdaus
- Nama Lengkap: dr. M Syafril Firdaus
- Spesialisasi: Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn)
- Lokasi Praktik: Garut, Jawa Barat
- Tempat Praktik: Klinik Sekar Kusuma, Garut
- Pendidikan: Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Universitas Padjadjaran
- Status: Sudah berkeluarga, memiliki dua anak
- Aktivitas Media Sosial: Aktif sebelum akun dihapus, dikenal dengan akun Instagram @irilsyafril
Profil dr M Syafril Firdaus yang awalnya dikenal sebagai dokter kandungan berkompeten kini tercoreng oleh dugaan pelecehan yang tengah diselidiki pihak berwajib. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi dunia medis agar selalu menjaga integritas dan profesionalisme demi keamanan dan kenyamanan pasien.