Sri Mulyani Bawa Kabar Baik, Penerimaan Pajak Tumbuh 9,1 Persen pada Maret 2025
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Maret 2025 berada dalam situasi yang baik. Tidak hanya itu, penerimaan pajak telah menunjukkan pembalikan positif.
Sri Mulyani menjelaskan, pertumbuhan penerimaan pajak bruto yang sebelumnya terkontraksi 13 persen pada Januari dan minus 4 persen pada Februari, kini telah berbalik menjadi positif 9,1 persen pada Maret 2025.
"Turning around itu kelihatan sudah mulai baik," kata Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Sri Mulyani juga memaparkan data rata-rata penerimaan pajak pada periode Desember hingga Maret dalam empat tahun terakhir.
Pada 2025, rata-rata penerimaan pajak mencapai Rp179,7 triliun, yang lebih baik dibandingkan 2024 (Rp174 triliun), 2023 (Rp167 triliun saat boom komoditas), dan 2022 (Rp146 triliun pasca-Covid). Hal ini memberikan keyakinan bahwa penerimaan pajak masih berada di jalur yang tepat.
Dia menyayangkan adanya narasi yang dibuat seolah-olah APBN tidak berkelanjutan dan tidak hati-hati. Sri Mulyani menegaskan bahwa program-program pemerintah telah didesain dalam kerangka APBN yang tetap hati-hati dan berkelanjutan.
"Jadi ini yang menjadi anchor bagi kita untuk menyampaikan bahwa jangan kita semua menambah keresahan yang tidak perlu untuk hal-hal yang sebenarnya fundamentalnya masih jalan," ucapnya.
Sementara itu, Sri Mulyani menjelaskan, penundaan pengumuman data penerimaan pajak disebabkan oleh beberapa faktor dinamis, termasuk implementasi Coretax, penerapan Tarif Efektif Rata-Rata (TER), dan adanya restitusi one-off dari beberapa perusahaan wajib pajak besar. Pemerintah tidak ingin data yang masih sangat cair ini menciptakan kepanikan di pasar.
"Sehingga tidak ingin menciptakan kepanikan market, kami melakukan presentasi. Kalau kita lihat pada bulan Maret, penerimaan pajak bruto kita sudah turn around," ujarnya.
Sinergi Antam dengan Kementerian BUMN dan ESDM di Mudik Lebaran 2025, Ini Pesan Erick Thohir
Meskipun Sri Mulyani tidak secara eksplisit menyebutkan angka defisit dan belanja pemerintah hingga bulan Februari 2025, data APBN yang dirilis secara berkala oleh Kementerian Keuangan sebelumnya menunjukkan bahwa hingga akhir Februari 2025, APBN mencatatkan defisit sebesar Rp31,2 triliun. Pendapatan negara tercatat sebesar Rp316,9 triliun, sementara belanja negara mencapai Rp348,1 triliun.