Trump Tak Peduli Dampak Perang Tarif: Kebijakan Saya Tak Akan Berubah, Ini Waktunya Jadi Kaya!

Trump Tak Peduli Dampak Perang Tarif: Kebijakan Saya Tak Akan Berubah, Ini Waktunya Jadi Kaya!

Terkini | inews | Sabtu, 5 April 2025 - 11:17
share

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kepada para investor akan konsisten pada kebijakan ekonominya setelah mengumumkan kenaikan tarif. Dia menyebut penerapan tarif besar-besaran terhadap mitra dagang AS itu menjadi waktu yang tepat untuk menjadi kaya.

"Bagi banyak investor yang datang ke AS dan menginvestasikan sejumlah besar uang, kebijakan saya tidak akan pernah berubah. Ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi kaya, lebih kaya dari sebelumnya!!!," kata Trump dengan huruf kapital, dalam sebuah posting di Truth Social, dilansir dari Reuters, Sabtu (5/4/2025).

Pernyataannya menyusul pengumuman Trump tentang tarif timbal balik yang ditujukan untuk merevitalisasi manufaktur dalam negeri dan menarik investasi asing. Dalam pidato sebelumnya, Trump menekankan, penerapan tarif timbal balik akan membuat investasi triliunan dolar mengalir ke AS.

Infografis Balas Trump, China Kenakan Tarif Masuk Produk AS 34 

Trump tidak peduli dengan dampak kebijakannya yang telah membuat gelombang kejutan di seluruh dunia dan membikin panik para investor. Kebijakannya tidak akan pernah berubah meski pasar saham global anjlok kembali pada hari kedua, setelah dia mengumumkan tarif baru dan langsung dibalas oleh China pada Jumat, 4 April.

China diketahui merespons tarif resiprokal Trump dengan mengumumkan akan mengenakan tarif 34 persen terhadap semua barang impor AS. Komisi Tarif Bea Cukai, Dewan Negara China mengatakan, tarif dengan besaran sama seperti yang dikenakan AS terhadap negara itu, berlaku mulai 10 April. 

Merespons balasan China, Trump langsung mengecam dan mengatakan negara itu panik.

"China melakukan kesalahan. Mereka panik. Satu hal yang tidak seharusnya mereka lakukan," kata Trump, dalam pernyataan di akun media sosial Truth Social, dikutip Sabtu (5/4/2025).

Trump menggambarkan tarifnya sebagai upaya keras untuk mengatur ulang hubungan dagang Amerika, yang menurutnya telah mengakibatkan AS "dijarah dan dirampok oleh negara-negara di dekat dan jauh, baik kawan maupun lawan." Meskipun tarif yang diberlakukan AS di masa lalu telah memberikan hasil yang buruk bagi ekonomi Amerika, Trump bersikeras tarif impor yang luas akan menarik perusahaan untuk membawa pekerjaan manufaktur kembali ke negaranya.

Trump juga menyebut hari saat dia mengumumkan perang tarif itu pada Rabu kemarin sebagai "Hari Pembebasan" dengan menggelar perayaan di Rose Garden, tempatnya memaparkan kebijakannya. Namun, janji Trump gagal meredakan kekhawatiran di Wall Street yang anjlok, segera setelah pengumuman tersebut. 

Pada hari Kamis 3 April 2025 saja, Dow Jones Industrial Average anjlok 1.700 poin. Saham AS secara keseluruhan mengalami hari terburuk sejak Maret 2020, pada hari-hari awal pandemi Covid-19.

Dilansir dari The Guardian, meski menegaskan tak akan mundur dengan tarif besar-besaran itu, dalam beberapa jam kemudian, Trump mengindikasikan kesiapannya untuk bernegosiaasi dengan sejumlah negara, salah satunya Vietnam.

"Baru saja melakukan panggilan telepon yang sangat produktif dengan To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, yang memberi tahu saya bahwa Vietnam ingin memangkas tarif mereka hingga nol jika mereka dapat membuat kesepakatan dengan AS," tulis Trump di Truth Social. Dia mengatakan, menantikan pertemuan dengan Vietnam dalam waktu dekat.

Topik Menarik