Ribuan Buruh PT Yihong di Cirebon Kena PHK Massal gegara Mogok Kerja, Siapa yang Salah?
JAKARTA, iNews.id - Ribuan buruh pabrik PT Yihong Novatex Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK massal ini terjadi sejak awal Maret usai pabrik yang bergerak di sektor sablon sepatu tersebut resmi menghentikan operasionalnya.
PT Yihong Novatex Indonesia diketahui berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Perusahaan asal China ini melakukan PHK massal setelah aksi mogok kerja dari para pekerja selama 4 hari.
Total ada 1.126 pekerja yang di-PHK setelah perusahaan menyebut merugi besar karena terjadi pembatalan pesanan buyer lantaran aksi mogok kerja tersebut.
Pihak manajemen menyampaikan perusahaan telah mengalami kerugian besar dan melakukan PHK kepada 1.126 pekerja karena aksi mogok kerja yang dilakukan selama 4 hari pada awal Maret lalu. Tekanan finansial akibat keterlambatan pengiriman barang karena pekerja tidak menyelesaikan pesanan dari pemberi kerja (buyer) sehingga membuat buyer akhirnya menarik pesanan.
Dengan tidak adanya pemasukan, membuat perusahaan tak bisa beroperasi dan berakhir tutup.
"Sementara itu, bagi pekerja yang menolak PHK, pembayaran akan dilakukan setelah ada putusan hukum tetap dari Pengadilan Hubungan Industrial," tulis akun Instagram @jadiwirausahawan dikutip Sabtu (5/4/2024).
Kini, ribuan buruh pabrik ini menghadapi masa depan yang tidak pasti, sementara Disnaker Cirebon sedang mengkaji keputusan PHK ini.
Sebelumnya Kepala Disnaker Cirebon Novi Hendrianto mengaku sedang mengkaji ulang keputusan PHK, mengingat PT Yihong Novatex Indonesia tidak dalam kondisi pailit. Pihak perusahaan wajib menaati rekomendasi yang diberikan pengawas ketenagakerjaan.
Saat ini, ribuan pekerja yang terkena PHK masih menunggu kepastian hukum atas hak-hak mereka. Banyak di antara mereka berharap perusahaan dapat kembali beroperasi agar bisa kembali bekerja.
Sementara itu, netizen terbelah terkait siapa yang salah akibat mogok kerja berujung penutupan pabrik dan PHK massal. Bahkan kejadian ini sampai viral di media sosial. Banyak netizen mendukung keputusan perusahaan, namun tak sedikit yang merasakan dampak kehilangan pekerjaan bagi para buruh.
"Bagi karyawan yang gak terima di PHK, coba sekarang Demo ke Koordinator Demo nya, coba suruh dia tanggung jawab," tulis @dn26_.
"Momen yang ditunggu2 perusahaan buat kabur buka pabrik di negara lain," tulis @rifardi_putra.
"Jangan meludah di sumur yang airnya kau minum sendiri!"," tulis @zach_property.