Aksi Ugal-ugalan Sopir Bus Surabaya-Semarang Viral hingga ke China: Di Negara Lain SIM-nya Sudah Dicabut 200 Kali
JAKARTA, iNews.id - Aksi ugal-ugalan sopir bus jurusan Surabaya-Tuban-Semarang viral hingga menarik perhatian televisi China. Dalam video tersebut sang sopir ngeblong tanpa mengindahkan keselamatan penumpang dan pengendara lain.
Mereka kaget dengan aksi nekat sang sopir tersebut. Sebab di negara lain menjadi sopir bus tidak mudah harus melalui ujian ketat untuk mendapatkan lisensi (Surat Izin Mengemudi/SIM). Jika melakukan pelanggaran berat SIM-nya bisa dicabut.
Dalam video yang dibagikan akun TikTok suryoprabowo dan Funnel Media, tayangan TV China tersebut menyampaikan narasi satir yang mengkritik keras gaya berkendara sopir yang diketahui bernama Sangkun. Sang presenter dibuat terheran-heran oleh aksinya.
“Kalau kamu naik bus dari perusahaan lain, mungkin bakal kena macet. Tapi kalau naik bus Sangkun, lupakan soal macet. Soalnya, Sangkun terkenal sebagai sopir yang suka ngebut dan bikin pengemudi lawan arah ketar-ketir,” kata sang presenter dalam bahasa Mandarin.
“Setiap kali dia nyalip, yang takut bukan hanya penumpang di dalam bus, tapi juga pengemudi di jalur seberang yang bingung mau kasih jalan atau tidak. Kalau enggak kasih, ya siap-siap aja diseruduk di tempat,” ujarnya.
Dalam tayangan itu, disebutkan di negara lain, aksi ini bisa membuat SIM sang sopir dicabut berkali-kali. Namun di Indonesia, sopir seperti Sangkun tetap bebas melenggang di jalan raya.
“Kalau kelakuan kayak gini terjadi di negara lain, mungkin SIM-nya udah dicabut 200 kali. Jelas, gaya nyetirnya ini bikin motor dan mobil di jalur lawan hampir kena serangan jantung,” kata presenter.
“Jangan tanya di Indonesia harus nyetir di kiri atau kanan, karena kalau lihat cara Sangkun bawa bus, sepertinya seluruh jalanan itu milik dia. Tapi Sangkun tetap santai, mukanya enggak ada beban. Prinsipnya cuma satu: kalau bisa nyalip, nyalip aja. Kalau enggak bisa, ya udah,” ujarnya.
Salah satu adegan yang menarik perhatian adalah ketika Sangkun mengemudi sambil mengangkat telepon.
“Nyetir sambil angkat telepon? Itu udah jadi kebiasaan sehari-hari. Uniknya, dia malah megang teleponnya terbalik. Kelihatannya berbahaya, dan kenyataannya memang benar-benar enggak aman. Tapi selama 12 tahun dengan 13 tahun pengalaman mengemudi, dia jarang kecelakaan,” katanya.
Tak heran jika aksi Sangkun membuat penumpang diliputi ketegangan selama perjalanan. Bagi mereka yang duduk di kursi belakang, sensasi naik bus ini bisa berubah menjadi mimpi buruk yang nyata. Namun, bagi sang sopir, semua tampak biasa saja.
“Enggak heran kalau setiap kali dia nyalip, penumpang di bangku belakang mungkin udah pipis di celana. Tapi Sangkun tetap tanpa ekspresi. Kalau telat, dia bakal rugi, karena masih ada satu bus penuh penumpang yang nunggu di depan,” katanya.
Tidak diketahui PO bus apa yang dikendarai Sangkun. Namun aksi ini jelas sangat membahayakan penumpang dan pengguna jalan lain.