Fakta Mengejutkan Perkenalan Wartawati Juwita dengan Oknum TNI AL yang Membunuhnya
BANJARBARU, iNews.id - Hubungan Juwita, wartawati korban pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan dengan Oknum TNI AL berinisial J diawali bukan dari situasi yang normal. Fakta mengejutkan ini disampaikan oleh Oriza Sariva Tanau selaku kuasa hukum keluarga Juwita.
Oriza menceritakan, sebelum dibunuh, Juwita pernah mengungkapkan kisah pahit hubungannya dengan pelaku kepada kakaknya. Hubungan, Juwita dengan pelaku awalnya cuma pertemanan biasa.
Juwita mengenal pelaku pada September 2024 dari media sosial berlanjut bertukar nomor telepon. Kemudian, kata dia pada akhir Desember 2024, pelaku dengan agak memaksa meminta korban memesankan kamar hotel dengan alasan kelelahan setelah latihan MMA di Banjarbaru.
"Korban yang enggak enak hati kemudian membantu membuka kan kamar, namun setelah sampai di hotel tersebut korban dipaksa untuk masuk ke dalam lalu kamar dikunci, lehernya dipiting," ujar Oriza, Kamis (4/3/2025).
Menurutnya, keluarga korban tidak melaporkan kejadian itu ke penegak hukum karena pelaku berjanji untuk menikahi korban. "Jadi bukan berawal pada umumnya orang pacaran saling dekat suka sama suka," katanya.
Dia mengungkapkan, dugaan pemerkosaan terhadap korban diperkuat dengan hasil forensik menemukan luka di kelamin korban serta adanya sperma.
"Fakta terbaru yang kami dapatkan, di mulut rahim ada bagian lecet, memar sampai ke mulut rahim bagian dalam. Indikasi (pemerkosaan) ini yang lebih bisa menjelaskannya penyidik atau tim dokter forensik," katanya.
Kakak korban, Praza membenarkan cerita tersebut. Dia menuturkan, adiknya sempat menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialaminya.
Dia mengatakan, sebelum terjadi pembunuhan, mendapatkan informasi bahwa perwakilan keluarga pelaku akan datang untuk proses lamaran. Hingga setelah kejadian pembunuhan ini, lanjut dia tidak ada kabar sama sekali dari keluarga pelaku.
"Enggak ada (menghubungi) sama sekali," tutur Praza.
Kasus pembunuhan Juwita ini kini ditangani oleh Denpomal Banjarmasin. Hingga saat ini, pihak Denpomal belum memberikan pernyataan resmi mengenai perkembangan penyelidikan.