Terungkap Fakta Baru Kasus Wartawati Dibunuh Oknum TNI AL di Banjarbaru, Sempat Diperkosa

Terungkap Fakta Baru Kasus Wartawati Dibunuh Oknum TNI AL di Banjarbaru, Sempat Diperkosa

Nasional | inews | Kamis, 3 April 2025 - 10:53
share

BANJARBARU, iNews.id - Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan Juwita, wartawati di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Korban diduga diperkosa oleh oknum TNI AL sebelum dibunuh.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga korban, Oriza Sariva Tanau, dari tim advokasi untuk keadilan Juwita, setelah menjalani pemeriksaan kelengkapan berita acara pemeriksaan (BAP) di Denpomal beberapa hari lalu. 

Oriza mengungkapkan bahwa hasil forensik menemukan luka di kelamin korban serta adanya sperma. "Di mulut rahim ada bagian lecet, memar sampai ke mulut rahim bagian dalam. Indikasi (pemerkosaan) ini yang lebih bisa menjelaskannya penyidik atau tim dokter forensik," ujar Oriza, Kamis (4/3/2025).

Bahkan, kata dia dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh pelaku terjadi sejak September 2024. Awalnya, lanjut dia korban dan pelaku berkenalan melalui media sosial, lalu bertukar nomor telepon. 

"Kemudian juga fakta terbaru yang disampaikan oleh kakak korban di dalam BAP Pomal kemarin disampaikan bahwa awal pertemuan terdakwa (terduga pelaku) dengan korban ini berawal dari adanya indikasi pemerkosaan. Hal tersebut berdasarkan dari keterangan korban selama masih hidup kepada kakaknya,"  ucapnya.

Dia menjelaskan, pada akhir Desember, pelaku meminta korban memesankan kamar hotel dengan alasan kelelahan setelah latihan MMA di Banjarbaru.

"Setelah sampai di hotel, korban dan pelaku masuk kamar, lalu kamar dikunci oleh terduga pelaku. Korban didorong ke dalam kamar, dipiting dan diduga dirudapaksa. Ini diceritakan langsung korban ke keluarganya, yaitu kakak korban," ucapnya.

Kakak korban, Praza membenarkan cerita tersebut. Dia menuturkan, adiknya sempat menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialaminya.

Kasus pembunuhan Juwita ini kini ditangani oleh Denpomal Banjarmasin. Hingga saat ini, pihak Denpomal belum memberikan pernyataan resmi mengenai perkembangan penyelidikan.

Topik Menarik