Kenapa Idul Fitri Disebut Lebaran dan Apakah Ada Kaitannya dengan Filosofi Jawa?
JAKARTA, iNews.id - Kenapa Idul Fitri disebut Lebaran? Pertanyaan ini banyak diajukan publik di media sosial dan penjelasannya akan dibahas lengkap di artikel ini.
Hari ini, Senin 31 Maret 2025, sebagian besar umat Muslim Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Momen spesial yang tidak akan pernah terlupakan dan diharapkan bisa dirayakan kembali di tahun depan.
Di sisi lain, beberapa orang menyebut hari raya ini sebagai Lebaran. Kenapa ada istilah Lebaran dan apakah ini ada kaitannya dengan filosofi Jawa? Simak penjelasannya berikut ini:
Kenapa Idul Fitri Disebut Lebaran?
Istilah Lebaran ternyata masih ada kaitannya dengan filosofi Jawa yang berarti lebar, lebur, luber. Jadi, masyarakat Indonesia khususnya Jawa menyebut Idul Fitri dengan nama Lebaran yang berarti selesai atau lebar (bubar).
Secara lebih detail, berikut pemaknaan Lebaran dari filosofi Jawa 'Lebar', 'Lebur', dan 'Luber'.
Lebar-an
Berasal dari kata lebar dan ditambahkan imbuhan - an, ‘lebar’ yang memiliki arti lapang dan punya makna perilaku lapang dada yang sebaiknya diterapkan oleh masyarakat Indonesia pada hari raya. Sifat ini juga muncul untuk meminta sekaligus memberikan maaf kepada sesama.
Lebur-an
Kata Lebaran juga diambil dari bahasa Jawa 'leburan' yang berarti menyatukan. Kata leburan juga berarti setelah melalui Ramadhan, kita diharapkan mampu meleburkan diri pada sifat-sifat Tuhan, yaitu dengan cara sabar dan tenang dalam menghadapi segala ujian dan cobaan. Hal inilah yang mengubah kata leburan menjadi lebaran.
Luber-an
Mengacu pada KBBI, Luber berarti melimpah dan meluap. Dengan kata lain, luberan memiliki arti melewati batas yang telah ditentukan. Kata luber di hari raya memiliki makna melimpah maafnya, melimpah rezekinya, dan juga melimpah pahalanya setelah Ramadhan.
Berdasarkan penjelasan dan padanan kata di atas dapat disimpulkan bahwa Lebaran merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk menyebutkan perayaan Idul Fitri.
Lebaran dapat diartikan sebagai hari yang baru, hari yang lapang, hari penyatuan, dan hari libur yang dirayakan oleh semua orang.
Sedangkan Idul Fitri memiliki arti sebagai kembalinya seseorang dalam keadaan suci atau penghapusan seseorang dari segala dosa, kesalahan, ataupun kejelekan dan keburukannya.
Demikian informasi mengenai pertanyaan kenapa Idul Fitri disebut Lebaran dan apa kaitannya dengan filosofi Jawa. Semoga bermanfaat.