Bocah Disiksa hingga Kaki Patah di Nias Selatan Hari Ini Diperiksa Dokter Spesialis Bedah

Bocah Disiksa hingga Kaki Patah di Nias Selatan Hari Ini Diperiksa Dokter Spesialis Bedah

Terkini | inews | Kamis, 30 Januari 2025 - 04:38
share

NIAS SELATAN, iNews.id - Bocah perempuan berinisial N (10) yang menjadi korban penganiayaan hingga mengalami patah kaki di Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara akan diperiksa dokter spesialis bedah, Kamis (30/1/2025) hari ini. Hal tersebut disampaikan Nelly Fitriyani salah satu perwakilan tim khusus yang dibentuk Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni.

Menurut Nelly, bocah N telah diperiksa kesehatan, termasuk cedera yang dialaminya. Anak tersebut telah menjalani pemeriksaan radiologi di Rumah Sakit M Thomsen Gunungsitoli.

Besok hari, adik (N) juga akan diperiksa ke dokter spesialis bedah umum. Kami akan koordinasikan apa tidak lanjutnya, ujar Nelly dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Rabu (29/1/2025).

Diketahui, Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni telah bentuk tim khusus menangani kasus bocah N. Tim itu dibentuk sebagai respons cepat Pemprov Sumut dalam menangani dugaan kasus kekerasan pada anak perempuan berusia 10 tahun di Nias Selatan tersebut.

Tim khusus ini terdiri atas instansi terkait, mulai dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lintas instansi seperti kepolisian. Tim ini bertugas mengidentifikasi, menginvestigasi dan menangani kasus kekerasan pada anak yang tengah disoroti masyarakat Indonesia.

Kekerasan anak merupakan masalah sangat serius dan memerlukan perhatian kita semua. Dengan pembentukan tim ini, kita berharap dapat meningkatkan perlindungan anak dan mengurangi kasus kekerasan anak di Nias Selatan," kata Fatoni, Rabu (29/1/2025).

Nantinya, tim tersebut juga akan memberikan dukungan psikologis kepada korban kekerasan serta bekerja sama dengan polisi untuk penegakan hukum. Selain penanganan, tim juga akan mengedukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya perlindungan anak dan pencegahan kekerasan pada anak.

Tim tentunya akan berfokus pada pencegahan dengan mengadakan program-program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak kekerasan terhadap anak, katanya.

Kemudian, dia juga mengimbau masyarakat agar berani melaporkan apabila melihat atau mengetahui kasus kekerasan dalam rumah tangga ataupun pada anak guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melindungi anak-anak kita. Jangan takut untuk melapor jika ada kasus kekerasan, laporkan saja apabila mengetahui atau melihat, kata Fatoni.

Fatoni berharap, tim tersebut dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengedepankan hak-hak anak dalam penanganan kasus tersebut.

Dengan demikian Sumut dapat menjadi provinsi yang lebih aman bagi anak-anak, serta mengurangi angka kekerasan dan memberikan rasa aman bagi semua warga, ujar Fatoni.

Topik Menarik