Rekam Jejak AKBP Gogo Galesung, dari Kasat Reskrim hingga Terjerat Kasus Pemerasan
JAKARTA, iNews.id - AKBP Gogo Galesung ikut terseret dalam kasus dugaan pemerasan terhadap bos Prodia. Gogo bersama AKBP Bintoro serta dua polisi lain berinisial Z dan ND bakal disidang etik terkait kasus ini.
Gogo merupakan perwira menengah Polri yang lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2006. Sepanjang kariernya, dia telah menduduki berbagai posisi strategis di kepolisian.
Gogo pernah menjadi Kasat Narkoba Polres Lebak, Banten. Gogo aktif dalam penanganan kasus-kasus narkoba di wilayah Lebak. Dia juga diketahui beberapa kali tampil dalam program televisi terkait kegiatan kepolisian.
Setelah bertugas di Lebak, Gogo menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal di Polres Kota Bekasi.
Pada Agustus 2024, Gogo menggantikan AKBP Bintoro sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan. Selama masa jabatannya, dia menangani beberapa kasus.
Salah satu kasus menonjol adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang remaja terhadap ayah dan neneknya di Lebak Bulus pada November 2024.
Kemudian pada awal Januari 2025, Gogo dirotasi sebagai Kasubdit 2 Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Namun, saat ini dia harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat kasus dugaan pemerasan bos Prodia.
Meskipun tidak termasuk dalam pihak yang digugat korban pemerasan secara perdata, Gogo bersama beberapa anggota lainnya ditempatkan di tempat khusus (patsus) oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan penyalahgunaan wewenang.
Sementara itu, Bintoro membantah dugaan pemerasan ini. Menurutnya, pihak dari tersangka tidak terima atas proses kasus pembunuhan itu dan memviralkan berita bohong tentang dirinya melakukan pemerasan.
Faktanya semua ini fitnah. Dari kemarin saya telah dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polda Metro Jaya kurang lebih delapan jam dan handphone saya telah disita dan diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut, ujar dia.