Oknum TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa POM AD

Oknum TNI yang Acungkan Pistol di Kemang Diperiksa POM AD

Berita Utama | inews | Minggu, 19 Januari 2025 - 15:41
share

JAKARTA, iNews.id - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan oknum TNI AD yang mengacungkan pistol saat ribut di Kemang, Jakarta Selatan, sudah diamankan di Denpom Jaya, Cijantung, Jakarta Timur. Sang oknum TNI saat ini tengah diperiksa.

“Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Denpom Jaya/2 di Cijantung untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan kejadian tersebut,” kata Wahyu kepada wartawan, Minggu (19/1/2025).

Wahyu menuturkan, oknum TNI AD tersebut merupakan anggota Kodam III/Siliwangi, bukan dari satuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

“Bukan dari kesatuan Kostrad, yang bersangkutan anggota Kodam III/Siliwangi yang pada saat kejadian tersebut sedang berada di Jakarta,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kostrad (Kapen Kostrad) Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang Suta juga menegaskan pria tersebut bukanlah prajurit Kostrad.

“Sudah dikonfirmasi bukan anggota Kostrad,” kata Hendhi saat dikonfirmasi iNews.id.

 

Sebelumnya, aksi koboi jalanan terjadi di kawasan Kemang Raya, Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (17/1/2025). Peristiwa tersebut  viral di media sosial.

Pria yang belum diketahui identitasnya terlibat cekcok saat melintas di kawasan Kemang Raya karena merasa terhalangi mobilnya. Dia lantas mengeluarkan pistol.

"Keterangan tukang parkir situ awalnya dia (terduga pelaku) kan jalan, mungkin kehalangan karena bubaran (pengunjung) dari Kafe Bablas itu, terus marah ke tukang parkir gitu, ngeluarin kayak diduga senpi, kita belum memastikan senpi atau bukan," ujar Kanit Reskrim Polsek Mampang, AKP Iwan kepada wartawan, Sabtu (18/1/2025).

Selain mengacungkan senpi, pria itu juga diduga melepaskan tembakan.

"Katanya sih dengarnya begitu, satu kali katanya (melepaskan tembakan ke atas), tapi kita belum memastikan juga. Sejauh ini tak ada (aksi penganiayaan dalam peristiwa tersebut)," kata Iwan.

Topik Menarik