Lantang! Aktivis Muslimah Ini Bandingkan Kebakaran Los Angeles dengan Serangan Israel ke Gaza
NEW YORK, iNews.id - Fatima Mousa Mohammed, aktivis Muslimah Amerika Serikat (AS) yang gencar mengampanyekan anti-Israel, membandingkan kebakaran di Los Angeles dengan serangan pasukan Zionis ke Jalur Gaza. Dia juga menyinggung bantuan yang terus diberikan AS kepada Israel sebagai biang kerok pembantaian.
Fatima yakin, suka atau tidak suka, warga AS akan merasakan dampak dari bantuan negara tersebut kepada Israel untuk membantai warga Gaza. Dampak itu termasuk kebakaran dahsyat seperti terjadi di Los Angeles, apa pun pemicunya, termasuk perubahan iklim.
“Menjatuhkan ratusan ribu ton bom di Gaza, mengubahnya menjadi kobaran api, dampaknya melampaui kutukan moral kita. Ada konsekuensi iklim yang akan menimpa kita semua,” kata Fatima, dalam pernyataannya di media sosial X, seperti dikutip dari The New York Post, dikutip Minggu (12/1/2025).
“Anda tidak bisa memedulikan kualitas hujan yang turun di satu bagian dunia, sementara mengabaikan hujan tembakan yang Anda danai di bagian lain. Krisis iklim hanya akan memburuk, dan rasa puas diri kita hanya akan memperparah api,” ujarnya, lagi.
5 Berita Terpopuler: Penculikan Mama Muda di Bandung hingga Status Naturalisasi Ole Romeny
Hampir 130.000 warga California diperintahkan mengungsi, sementara api terus menyebar. Hanya sebagian kecil lokasi api yang bisa dipadamkan petugas sejauh ini. Kebakaran di enam lokasi Los Angeles County telah melumat sekitar 15.000 hektare lahan dan menghancurkan sedikitnya 10.000 rumah serta bangunan lain.
Fatima pun memberikan peringatan bahwa bencana dahsyat tersebut tak akan selesai sampai perang di Gaza berakhir.
"Api Gaza tidak akan berhenti sampai di situ, dia akan memburu kita jika kita tidak menghentikannya," ujarnya.
Fatima pernah membuat heboh saat pidato kelulusannya di Fakultas Hukum City of University New York pada Mei tahun lalu.
Dalam pidatonya itu dia menyerukan revolusi untuk melawan supremasi kulit putih dalam sistem hukum, meyebut kepolisian serta militer AS sebagai fasis. Pernyataannya yang paling keras adalah menyerukan diakhirinya Zionisme.
Pidatonya itu menuai kemarahan para tokoh, termasuk Wali Kota New York Eric Adams.