Asyik Makan Siang Bersama Teman di Restoran, Pria 40 Tahun Ditembak hingga Tewas Terkapar

Asyik Makan Siang Bersama Teman di Restoran, Pria 40 Tahun Ditembak hingga Tewas Terkapar

Terkini | inews | Kamis, 9 Januari 2025 - 19:48
share

JOHOR BAHRU, iNews.id - Seorang pria berusia 40 tahun di Malaysia ditembak hingga tewas terkapar saat menikmati makan siang bersama teman-temannya di sebuah restoran di Johor Bahru, Rabu, 8 Januari 2025. Polisi menemukan empat luka tembakan di tubuh korban. 

Korban dan teman-temannya makan siang di restoran yang berlokasi di Jalan Setia 3/2, Taman Setia Indah, Rabu siang, sekitar pukul 11.30 waktu setempat, sebelum ditembak pelaku yang belum diketahui identitasnya. Video detik-detik penembakan itu juga viral di media sosial.

Seorang pekerja bengkel mengaku mendengar suara tembakan tiga kali berturut-turut dan melihat pengendara motor melarikan diri dari tempat kejadian setelah penembakan itu.

"Setelah itu, kami melihat seorang pria tergeletak di lantai depan restoran. Awalnya, kami sempat mengira orang-orang sedang bermain kembang api," kata pekerja yang meminta namanya tidak disebutkan, dilansir dari The Star, Kamis (9/1/2025). 

Kepolisian Johor mengatakan, polisi mendapat informasi mengenai penembakan itu dari seorang warga yang menghubungi hotline Layanan Tanggap Darurat Malaysia 999. 

"Penyelidikan awal mengidentifikasi korban sebagai pria berusia 40 tahun. Korban dinyatakan meninggal oleh tim medis dari Rumah Sakit Sultan Ismail," kata Asisten Komisaris Kepolisian Johor Bahru Selatan AC Raub.

Sementara Kepala Kepolisian Johor Komisaris Datuk M Kumar mengatakan, motif penembakan korban belum diketahui. Departemen Investigasi Kriminal telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki dan mengidentifikasi semua pihak yang terlibat.

"Kasus ini telah diklasifikasikan sebagai pembunuhan berdasarkan Pasal 302 KUHP. Investigasi awal mengungkapkan korban mengalami empat luka tembak di tubuhnya,” katanya dalam sebuah pernyataan, Rabu 8 Januari.

Dia meminta masyarakat tidak perlu panik. Masyarakat juga diminta untuk tidak berspekulasi atau membuat komentar yang dapat menghalangi penyelidikan atau memanipulasi fakta sehingga memperburuk kecemasan publik.

Topik Menarik