Greenland Mungkin Merdeka dari Denmark, tapi Tak Akan Bisa Direbut Amerika
KOPENHAGEN, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark Lars Lokke Rasmussen menegaskan Greenland bisa merdeka jika rakyatnya menginginkan. Namun dia juga menekankan, pulau di Kutub Utara itu tidak akan pernah menjadi wilayah atau negara bagian Amerika Serikat (AS).
Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump pada Selasa (7/1/2025) menegaskan akan merebut Greenland dari Denmark menggunakan kekuatan ekonomi yakni berupa sanksi, bahkan tak menutup kemungkinan menggunakan kekuatan militer. Pada hari yang sama, putra sulung Trump, Donald Trump Jr, berkunjung ke Greenland, meski sebatas lawatan pribadi.
Perdana Menteri Greenland Mute Egede
bertemu dengan Raja Denmark di Kopenhagen pada Rabu kemarin untuk membahas ancaman Trump tersebut.
Greenland, pulau terbesar di dunia, telah menjadi bagian dari Denmark selama 600 tahun termasuk setelah masa koloninya berakhir pada 1957. Namun wilayah berpenduduk 57.000 jiwa itu berhak mengatur urusan dalam negeri dengan membentuk pemerintahan sendiri.
"Kami sepenuhnya menyadari bahwa Greenland memiliki ambisi sendiri. Jika terwujud, Greenland akan merdeka, meskipun tidak berambisi menjadi negara federal di Amerika Serikat," kata Rasmussen, dikutip dari Reuters, Kamis (9/1/2025).
Meski demikian dia memahami keinginan AS untuk meningkatkan kehadiran militernya di Kutub Utara. Pasalnya aktivitas militer Rusia dan China juga meningkat di kawasan itu.
"Saya tidak berpikir bahwa kita sedang dalam krisis kebijakan luar negeri. Kami terbuka untuk berdialog dengan Amerika tentang bagaimana bisa bekerja sama lebih erat lagi untuk memastikan bahwa ambisi AS terpenuhi," ujarnya.
Perdana Menteri Egede menegaskan kembali bahwa wilayahnya tidak untuk dijual. Dia juga menegaskan keinginan pemerintah untuk mewujudkan kemerdekaan.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen tidak bisa membayangkan ambisi Trump termasuk menggunakan kekuatan militer demi merebut Greenland. Jika dibandingkan, Denmark hanya menempatkan empat kapal inspeksi, sebuah pesawat pengintai Challenger, serta patroli kereta luncur anjing.
Menanggapi ancaman Trump yang akan menaikkan tarif masuk terhadap produk Denmark, Frederiksen menjelaskan perang dagang negaranya dengan AS bukan cara yang baik untuk maju.