Warga Israel Eksodus ke Luar Negeri Melonjak 2 Kali Lipat pada 2024 akibat Perang

Warga Israel Eksodus ke Luar Negeri Melonjak 2 Kali Lipat pada 2024 akibat Perang

Terkini | inews | Kamis, 2 Januari 2025 - 03:02
share

TEL AVIV, iNews.id - Warga Israel terus eksodus meninggalkan negaranya seiring dengan perang dengan Hamas. Sepanjang 2024, jumlah warga Israel yang meninggalkan negaranya untuk mengadu nasib di negara baru meningkat dua kali lipat lebih dibandingkan pada 2023.

Biro Pusat Statistik Pusat (BPS) Israel mengungkap sekitar 82.700 warga Israel meninggalkan negara itu pada 2024, dibandingkan rata-rata 36.900 orang untuk periode 2018 hingga 2022.

Peningkatan jumlah orang yang meninggalkan negara itu dimulai pada 2023, saat 55.400 orang meninggalkan Israel. 

Kategori meninggalkan negara menurut BPS adalah mereka yang menetap di negara lain selama setidaknya 275 hari dalam setahun. 

Selain itu BPS mencatat pertumbuhan populasi Israel 1,1 persen pada 2024, terendah dalam lebih dari 10 tahun.

Ini merupakan data paling jelas pertama yang dirilis BPS Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023. Eksodus tersebut tak bisa dipisahkan dari perang yang sedang berlangsung, terutama terkait dengan perluasan wajib militer.

Selama 15 bulan terakhir, ratusan ribu warga Israel telah bertugas selama berbulan-bulan di unit cadangan militer. Ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Biaya hidup telah melonjak karena pemerintah berupaya untuk membayar perang multi-front termasuk melawan proksi-proksi Iran.

Sebagian masyarakat Israel mengatakan mereka telah kehilangan rasa aman. Selain perang dengan Hamas, Israel juga menghadapi musuh lain seperti Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, hingga Iran.

Israel mengalami dua kali serangan Iran melibatkan ratusan drone kamikaze dan rudal balistik.

Sementar itu perang di Gaza tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Pembicaraan terbaru kembali menemui jalan buntu. Sekitar 100 sandera Israel masih berada di Gaza, menambah ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahan Netanyahu.

Topik Menarik