Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat 92,5 Poin ke Rp16.142 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat 92,5 Poin ke Rp16.142 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Senin, 30 Desember 2024 - 16:17
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin (30/12/2024). Rupiah naik 92,5 poin atau 0,57 persen ke level Rp16.142 per dolar AS setelah sebelumnya melemah. 

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, penguatan rupiah juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu volume perdagangan rendah karena liburan Tahun Baru yang membayangi dan data harian yang agak kosong minggu ini.

"China akan merilis survei pabrik PMI pada hari Selasa, sementara survei ISM AS untuk bulan Desember akan dirilis pada hari Jumat," ucap Ibrahim dalam risetnya, Senin (30/12/2024).

Selain China dan Amerika, inflasi indeks harga konsumen di ibu kota Jepang tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember karena meningkatnya tekanan harga, data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat, menjaga peluang kenaikan suku bunga jangka pendek oleh Bank of Japan (BoJ) tetap ada.

Sejumlah pembuat kebijakan Bank of Japan melihat kondisi yang mendukung kenaikan suku bunga jangka pendek, dengan satu memprediksi tindakan "dalam waktu dekat," menurut ringkasan pendapat dari pertemuan bulan Desember.

Secara terpisah, Bank Dunia telah menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 dan 2025, tetapi memperingatkan bahwa kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang lesu, bersama dengan hambatan di sektor properti, akan tetap menjadi hambatan tahun depan.

Dari sentimen domestik, pasar merespons positif tentang pemberlakuan PPN 12 persen yang akan akan berlaku di Januari 2025 sebagai langkah strategis dari pemerintah namun penuh tantangan. 

Kenaikan PPN ini bertujuan untuk memperkuat ruang fiskal guna mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Kebijakan ini bersifat selektif untuk rakyat dan perekonomian.

"Langkah ini juga diiringi asas keadilan, karena barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum tetap bebas PPN, sehingga beban masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dapat diminimalkan," katanya.

Data Kemenkeu mengungkapkan saat ini setengah dari insentif PPN dinikmati masyarakat mampu. Contoh kelompok barang mewah yang sebelumnya dibebaskan PPN misalnya daging premium seperti wagyu dan daging kobe. Begitu pula dengan jasa premium seperti sekolah internasional dan layanan kesehatan VIP.

Hal ini menjadi bagian dari pertimbangan pemerintah untuk menaikkan PPN ketimbang pajak penghasilan (PPh) untuk mengoptimalkan penerimaan pajak negara. Basis pajak PPh lebih kecil dibandingkan PPN, karena hanya dikenakan pada wajib pajak tertentu. Dengan demikian, potensi penerimaan negara dari PPh lebih terbatas dibandingkan PPN yang berlaku luas.

Kebijakan ini akan memperkuat penerimaan negara di APBN sehingga dapat mendukung keberlanjutan pembangunan nasional, termasuk membiayai program-program pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Pemerintah memperkirakan potensi penerimaan pajak dari kenaikan tarif PPN sebesar Rp75,29 triliun.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp16.100-Rp16.150 per dolar AS.

Topik Menarik