3 Kecelakaan Bus Pariwisata Terjadi dalam 4 Hari, Ini Harus Diperhatikan saat Sewa Kendaraan   

3 Kecelakaan Bus Pariwisata Terjadi dalam 4 Hari, Ini Harus Diperhatikan saat Sewa Kendaraan   

Otomotif | inews | Kamis, 26 Desember 2024 - 21:39
share

JAKARTA, iNews.id - Kasus kecelakaan bus terus terjadi. Terbaru, tiga kecelakaan bus pariwisata terjadi dalam empat hari beruntun.

Kasus pertama terjadi di Tol Cipularang, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024) dini hari WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Kecelakaan terjadi di Km 80+000 arah Jakarta sekitar pukul 01.35 WIB. Bus PO Qonita Trans yang membawa rombongan peziarah dari Tangerang, Banten, menabrak truk pengangkut kerikil.

Kecelakaan kedua terjadi sekitar pukul 02.50 WIB di Km 92+400 arah Jakarta. Insiden ini melibatkan sebuah bus dan kendaraan lain yang belum teridentifikasi karena sudah tidak berada di lokasi saat petugas datang.

Sebelumnya, tabrakan maut antara bus dan truk di Tol Pandaan, Malang, Jawa Timur, mengakibatkan 4 orang tewas, Senin (23/12/2024). Identitas keempat korban yakni Untung Subagyo (sopir bus), Ahmad Bahrur Rozi (kernet bus), Tri Subangkit Muliana (tutor dari Kampung Inggris) serta Iyan Maryana (guru).

Sebanyak 40 siswi SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, Jawa Barat yang hendak karya wisata ke Kampung Inggris, Kediri selamat Namun, sebagian besar mengalami luka-luka.

Belajar dari kasus kecelakaan bus pariwisata di atas. Masyarakat perlu waspada dalam memilih armada yang akan disewa untuk pergi ke lokasi wisata. Banyak kecelekaan terjadi pada bus pariwisata akibat armada yang digunakan tak layak jalan.

“Warga yang menggunakan bus pariwisata wajib meminta kepada pengusaha bus untuk menunjukkan surat kir, kartu pengawas, surat izin bus pariwisata yang masih berlaku,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno dalam keterangan persnya dilansir, Kamis (26/12/2024).

Djoko juga mengimbau masyarakat untuk memastikan pengemudi memahami kondisi jalur yang akan ditempuh dan meminta dua pengemudi, meski perjalanan wisata hanya sehari. Sebab, kecelakaan di Tol Cipularang diduga karena sopir bus mengantuk sehingga menghantam dump truk.

“Jangan tergiur tawaran tarif sewa yang murah, namun keselamatan tidak terjamin. Bisa berangkat dan bisa pulang,” ujar pria yang juga seorang akademisi di Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.

Selain itu, Djoko meminta Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan pada bus pariwisata. Jika ditemukan salah satu dari seluruh elemen tidak dipenuhi, maka bus tidak boleh jalan.

“Moda transportasi seperti bus wisata itu rentan terjadi kecelakaan, sehingga perlu selalu diuji kelayakan jalannya tidak hanya saat hari raya, tapi harus rutin. Bus harus melalui inspeksi keselamatan (ramp check) terlebih dahulu,” ucapnya.

Mengemudi di Belakang Truk

Dari peristiwa tersebut ada pelajaran penting yang bisa diambil, terutama saat berkendara di belakang truk. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengingatkan agar para pengendara harus selalu menjaga jarak aman saat berada di belakang kendaraan besar.

“Momentum menjadi kuncinya. Mobil jenis apa pun bisa dengan mudah melalui tanjakan jika momentumnya tepat. Artinya, misal pengemudi memacu kendaraannya 20 meter sebelum tanjakan, sudah pasti bisa melewatinya dengan mulus,” kata Sony.

Saat kondisi jalan padat saat melewati tanjakan, Sony mengimbau agar tidak terlalu dekat dengan kendaraan di depan. Kondisi ini bisa berbahaya karena berisiko kecelakaan akibat mobil mundur karena tak kuat menanjak.

“Kalau bisa kasih jarak 20-30 meter, hindari jalan beriringan. Mobil yang tenaganya besar juga belum tentu bisa menaklukkan tikungan itu, meski sudah menggunakan ban M/T atau H/T sekali pun. Intinya pengemudi harus memahami karakter mobil dan bisa memanfaatkan momentum,” ujarnya.

Untuk melewati jalan menanjak, mengatur bukaan gas juga diperlukan untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan. Pengemudi disarankan menghindari terlalu sering membuka dan menutup gas untuk mencegah tenaga mesin menurun.

Topik Menarik