Denza D9 Segera Mengaspal di Indonesia, Mobil Mewah BYD Hasil Kolaborasi Dengan Mercedes-Benz  

BYD Denza D9 yang akan segera dibawa ke Indonesia awal 2025 mendatang. Pada 2010, BYD dan Daimler AG mendirikan Shenzhen Denza New Energy Vehicle Co., Ltd. di Shenzhen, China, dengan masing-masing perusahaan memegang 50 saham. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id -- BYD Denza hasil kolaborasi pabrikan mobil listrik China, dan Daimler AG, perusahaan induk Mercedes-Benz, pada 2010. Tujuannya adalah untuk menciptakan mobil listrik mewah dan premium untuk pasar China.

"Denza didirikan dengan kepemilikan saham 50:50 pada 2010, kemudian ditingkatkan menjadi 90 persen di 2021, dan akhirnya menjadi 100 persen pada 2024," ungkap Liu Xueliang, General Manager of BYD Asia Pacific Auto Sales Division.

Denza telah berhasil menempatkan dirinya sebagai merek mobil listrik mewah terkemuka di China dan terus berkembang di pasar internasional.

Berikut perjalanan Denza:

• 2010: BYD dan Daimler AG mendirikan Shenzhen Denza New Energy Vehicle Co., Ltd. di Shenzhen, China, dengan masing-masing perusahaan memegang 50 saham.
• 2012: Denza EV Concept diperkenalkan di Beijing Auto Show.
• 2013: Prototipe Denza EV ditampilkan di Shanghai Auto Show.
• 2014: Denza EV (Denza 300), sedan listrik mewah pertama dari Denza, diluncurkan dengan jarak tempuh 300 km.
• 2016: Denza 400 diluncurkan dengan peningkatan jarak tempuh menjadi 400 km.
• 2018: Denza 500 diluncurkan dengan jarak tempuh 500 km dan desain yang diperbarui.
• 2019: Denza X, SUV listrik mewah pertama Denza, diluncurkan, dibangun di atas platform BYD Tang dengan sentuhan desain Mercedes-Benz.
• 2022: Denza D9, MPV mewah pertama Denza, diluncurkan dalam versi plug-in hybrid (PHEV) dan baterai listrik (BEV).
• 2023: Denza meluncurkan seri N, dimulai dengan Denza N7 (listrik) dan Denza N8 (PHEV), serta mencatat penjualan kumulatif tertinggi di pasar MPV.
• 2024: BYD mengakuisisi 100 saham Denza dan meluncurkan Denza Z9 GT. Denza juga memasuki pasar internasional di Kamboja, Singapura, Thailand, dan Hong Kong, serta mencapai lebih dari 300.000 pesanan kumulatif secara global. (*)