Kadishub DKI Bantah Hapus TransJakarta Koridor 1 yang Bersinggungan dengan MRT

Kadishub DKI Bantah Hapus TransJakarta Koridor 1 yang Bersinggungan dengan MRT

Terkini | inews | Minggu, 22 Desember 2024 - 09:51
share

JAKARTA, iNews.id - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo membantah kabar penghapusan layanan TransJakarta koridor 1. Dalam kabar itu, disebutkan penghapusan akan terjadi usai pembangunan MRT Fase 2A selesai. 

Merespons hal itu, Syafrin menjelaskan setelah pembangunan MRT Fase 2A selesai sekitar tahun 2029 justru akan ada penyesuaian rute. Hal itu demi memastikan efisiensi dan integrasi layanan transportasi publik. 
 
“Jakarta memiliki rencana induk transportasi yang mengedepankan efisiensi pengelolaan subsidi, termasuk Dana Public Service Obligation (PSO). Oleh karena itu, ketika MRT Fase 2A selesai dan beroperasi penuh dari Lebak Bulus hingga Kota, layanan TransJakarta yang berhimpitan 100 persen dengan jalur MRT, seperti Koridor 1 Blok M-Kota, akan di-reroute," ucap Syafrin dalam keterangannya dikutip, Minggu (22/12/2024).

"Ini tidak berarti layanan dihentikan, tetapi diarahkan ulang agar lebih optimal,” tutur dia.
 
Syafrin juga menegaskan, TransJakarta akan tetap beroperasi sebagai penghubung atau feeder untuk angkutan rel, termasuk MRT dan LRT. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menjadikan transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung sistem transportasi massal.


 
“Prinsipnya, TransJakarta akan menjadi pelengkap untuk transportasi rel, bukan digantikan. Sebagai contoh, layanan di Bundaran HI tidak akan dihilangkan. Rute Transjakarta akan tetap termanfaatkan dengan pola integrasi, misalnya dari Semanggi, Kebun Sirih, hingga Tanah Abang, untuk mendukung konektivitas,” katanya.
 
Sementara itu, terkait tarif MRT yang dianggap mahal oleh sebagian masyarakat akan dievaluasi. Hal itu untuk memastikan keterjangkauan tanpa mengorbankan kualitas layanan.
 
“Kita akan melakukan penyesuaian tarif agar tetap terjangkau dan mendukung integrasi transportasi massal di Jakarta,” ucapnya.
 
Menurutnya, penyesuaian ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menghadirkan sistem transportasi publik yang efisien, terintegrasi, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. 

“Kami pastikan tidak ada fasilitas yang menjadi mubazir. Semua rute dan halte akan tetap dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung mobilitas warga Jakarta," ucapnya.

Topik Menarik