Kisah Paus Fransiskus Lolos dari Bom Bunuh Diri di Irak, Ada Peran Intelijen Inggris
VATICAN CITY, iNews.id - Paus Fransiskus lolos dari percobaan pembunuhan di Irak pada 2021. Informasi itu terungkap dalam buku memoar atau otobiografi terbaru Paus berjudul Hope yang akan rilis pada 14 Januari 2025.
Surat kabar Italia Corriere della Sera mengungkap bocoran dari buku tersebut, melaporkan Paus melakukan kunjungan ke Irak pada Maret 2021. Pemimpin gereja Katolik dunia yang pada Selasa (17/12/2024) genpa berusia 88 tahun itu memaksakan diri berangkat ke negara yang sedang konflik itu meski orang-orang dekatnya telah melarang.
Apalagi, tujuan Paus adalah Mosul, kota yang pernah diduduki ISIS antara 2014 hingga 2017. Meski saat itu ISIS telah dikalahkan serta kehilangan kekuasaannya di seluruh Irak, kondisi Mosul belum sepenuhnya aman.
Sebelum kunjungan, intelijen Inggris memberi tahu kepolisian Vatikan mengenai rencana serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh dua orang di Mosul saat kunjungan tersebut.
Bahkan intelijen Inggris memberikan ciri-ciri pelaku, yakni perempuan muda yang dilengkapi dengan bahan peledak di tubuhnya.
Dalam buku itu disebutkan, kepolisian Vatikan langsung berkoordinasi dengan mitranya dari Irak. Kepolisian Irak bertindak cepat, turun tangan dengan melumpuhkan kedua pelaku.
Saat itu Paus belum mengetahui soal pembunuhan tersebut. Kepolisian Vatikan kemudian yang memberi tahunya.
Dalam memoar itu disebutkan, Paus bertanya kepada personel keamanan mengenai kondisi pelaku.
"Komandan menjawab dengan singkat, 'Mereka (pelaku) sudah tidak ada'. Polisi Irak mencegatnya lalu meledak," demikian isi memoar.