Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah Perdana di Kuartal I 2025

Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah Perdana di Kuartal I 2025

Ekonomi | inews | Kamis, 12 Desember 2024 - 06:34
share

JAKARTA, iNews.id - Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur sudah bisa memberangkatkan jamaah umrah pada kuartal I 2025 mendatang. Hal ini menyusul terbitnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 146 Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Domestik yang Dapat Penerbangan ke dan Dari Luar Negeri untuk Kepentingan Kegiatan Umrah.

Menurut Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi pemberangkatan jamaah umrah dari Bandara Dhoho akan berkontribusi besar terhadap peningkatan okupansi bandara. Sebab saat ini, okupansi bandara masih dibawah 70 persen.

"Kami berpikir bahwa untuk adanya lompatan jumlah penumpang di bandara Kediri, kalau mengandalkan domestik, itu akan cukup lama, sehingga diperlukan terobosan agar okupansi bandara ini yang terbang maupun mendarat, bisa lebih besar," katanya di Bandara Dhoho Kediri, Rabu (11/12/2024).

Melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 146 Tahun 2024 itu setidaknya ada 4 Bandara yang diberikan lampu hijau untuk melayani penerbangan umrah. Seperti Bandara Dhoho Kediri, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin.

"Target kami paling lambat itu di tahun 2025 sudah ada yang terbang umrah, karena ada, umrah itu ada momentumnya, kalau sampai Lebaran 2025 itu masih belum ada yang terbang umrah, saya pribadi mengkhawatirkan momentumnya hilang," tutur dia.

Adapun Keputusan Menteri Perhubungan itu hanya berlaku satu tahun terhitung sejak diterbitkannya Keputusan tersebut oleh Menhub Dudy Purwagandhi pada 25 November 2024.

Sedangkan dari sisi permintaan penerbangan umrah di Kediri, kata Maksin, pihaknya telah melakukan penjajakan terhadap biro-biro perjalanan umrah yang ada di wilayah setempat. Bahkan, beberapa maskapai juga sudah diajak berdialog untuk mendukung ketersediaan armada penerbangan umrah dari Bandara Kediri.

"(Maskapai) domestik konfirmasi semuanya, armada terbatas, untuk umrah. Kenapa akhirnya kita melakukan penjajakan ke Saudia Airlines, Emirates, dan lainnya, supaya bagaimana umrah ini menjadi poin penting untuk pertumbuhan bandara Kediri ini," kata Maksin.

"Kita juga istilahnya ngamen, untuk mempercepat penerbangan umrah dari Kediri, kita ngamen ke instansi, biro, jadi istilahnya ikhtiarnya itu sudah sampai di sana," tutupnya.

Topik Menarik