Potret Istana Megah Presiden Suriah Dijarah Warga Setelah Bashar Al Assad Digulingkan
BEIRUT, iNews.id - Istana Kepresidenan Suriah Al Rawda di Beirut yang menjadi kediaman Bashar Al Assad dijarah warga. Kelompok bersenjata yang dipimpin Hayat Tahrir Al Sham (HTS) merebut Damaskus pada Minggu (8/12/2024) tanpa perlawanan berarti dari pasukan pemerintah.
Bashar Al Assad telah kabur menggunakan pesawat kargo meninggalkan Suriah ke negara yang tak diketahui sebelum kelompok bersenjata menguasai jantung Kota Damaskus.
Sebagai perayaan dan rasa syukur setelah puluhan tahun terkekang oleh rezim otoriter, warga Suriah turun ke jalan meluapkan kebahagiaan. Namun tak sedikit yang memanfaatkan situasi dengan menjarah kediaman Assad.
Video yang dibagikan media massa menunjukkan sekelompok warga Suriah dengan leluasa memasuki istana presiden. Beberapa dari mereka mengambil barang-barang seperti furnitur atau ornamen.
Ada pula yang sekadar berfoto.serta melihat-meihat kemegahan istana yang ditempati keluarga Assad.
Tampak pula anak-anak berlarian melewati ruangan besar sementara orang dewasa menarik koper besar melintasi lantai yang penuh hiasan.
Beberapa dari mereka juga menggotong kursi mewah.
Sementara itu di ruangan lain, lemari-lemari diobrak-abrik serta banyak benda yang berserakan di lantai.
Bukan hanya Rawda, istana Assad lainnya, Muhajreen, juga menjadi sasaran penjarahan.
Sekelompok lelaki dan perempuan berjalan di atas lantai marmer putih, melewati pintu-pintu kayu yang tinggi. Tampak ada yang membawa vas.
Pemberontak Suriah menggulingkan rezim Assad yang sudah berkuasa puluhan tahun. Perang saudara pecah sejak 13 tahun terakhir, di mana rezim Assad mendapat bantuan dari Rusia dan Iran untuk mengalahkan oposisi.
Namun semua berubah sejak 2 pekan terakhir setelah HTS dan kelompok bersenjata lain merebut satu demi satu provinsi yang dikuasai pemerintah, seperti Idlib dan Aleppo.
Kemajuan yang begitu cepat diraih kelompok oposisi membuat gempar dunia internasional. Pasalnya rezim Assad mendapat dukungan dari Rusia dan Iran.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menegaskan Presiden Bashar Al Assad telah memutuskan untuk mengundurkan diri. Keputusan itu diambil setelah dia berunding dengan pihak-pihak yang bertikai di Suriah.
Assad juga meminta jajaran pemerintahannya untuk memastikan transisi kekuasaan secara damai.
"Sebagai hasil dari negosiasi antara Bashar Assad dan sejumlah pemain dalam konflik bersenjata di Republik Arab Suriah, dia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai presiden dan meninggalkan negara itu," bunyi pernyataan Kemlu Rusia.
Pemerintah Rusia memastikan tidak berpartisipasi dalam negosiasi tersebut, namun memantau perkembangannya dengan cermat.