Bank di Jepang Minta Karyawannya Tanda Tangani Kesepakatan Bunuh Diri jika Lakukan Penipuan
KOCHI, iNews.id - Bank Shikoku di Jepang meminta karyawannya untuk mengambil sumpah 'Seppuku' atau bunuh diri jika mereka melakukan fraud atau penipuan. Pimpinan bank tersebut dilaporkan telah bersumpah dengan darah untuk tidak melakukan pelanggaran keuangan.
Melansir Business Standard, kejadian ini viral setelah salah satu akun X mengunggah tangkapan layar dari situs web bank tersebut di media sosial. Kesepakatan aneh tersebut turut membingungkan warganet.
Postingan di X tersebut kemudian membandingkan tata kelola perusahaan di bank-bank Jepang dan Amerika, di mana penyimpangan keuangan apa pun mungkin tidak mengakibatkan hukuman yang efektif bagi karyawan.
Kesepakatan yang ditandatangani oleh para eksekutif Bank Shikoku berbunyi, "Siapa pun yang bekerja di bank ini yang telah mencuri uang atau menyebabkan orang lain mencuri dari bank akan membayarnya dengan harta miliknya sendiri dan kemudian bunuh diri".
Menurut situs web bank tersebut, 23 karyawan telah menandatangani perjanjian bunuh diri.
"Ikrar ini merupakan bagian dari dokumen yang ditandatangani dan dicap dengan darah oleh seluruh 23 karyawan, termasuk Presiden Miura, dari Bank Nasional 37, pendahulu Bank Shikoku, untuk memastikan penanganan uang kertas yang tepat," tulis laman situs web tersebut pada detail perusahaan.
Menurut situs web tersebut, para pelanggar janji akan membayar kembali nasabah yang terdampak dan kemudian melakukan 'seppuku' jika ditemukan kejanggalan dalam transaksi keuangan.
Berasal dari Jepang, istilah hara-kiri, nama lain untuk seppuku, merupakan jenis ritual bunuh diri. Secara historis, para samurai melakukannya sebagai cara untuk menegakkan kehormatan mereka.