Malaysia Dilanda Banjir Terparah sejak 10 Tahun, 63.000 Orang Mengungsi
KUALA LUMPUR, iNews.id - Malaysia dalam kondisi siaga banjir seiring datangnya musim hujan. Bahkan banjir tahun ini diperkirakan lebih parah dibandingan dengan bencana serupa pada 2014 yang memaksa 200.000 lebih warga mengungsi.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Zahid Hamidi memperingatkan, banjir dalam beberapa hari mendatang bisa jadi yang terburuk dalam satu dekade. Dia merujuk pada Banjir Kuning yang melanda Negara Bagian Kelantan.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Rabu kemarin mengatakan kepada anggota parlemen, sekitar 37.000 orang telah mengungsi akibat banjir yang melanda tanggal 24 dan 28 November. Sebanyak 80 persen di antaranya berada di Kelantan.
Pada pukul 20.30 di hari yang sama, pejabat melaporkan jumlah pengungsi banjir di seluruh Malaysia meningkat jadi 63.219 orang. Sebanyak 80 persen dari mereka berada di Kelantan.
“Perdana Menteri telah meminta saya untuk mengadakan rapat darurat Komite Penanggulangan Bencana Nasional,” kata Zahid, seperti dikutip dari The Straits Times, Jumat (29/11/2024).
Dia menambahkan banjir semakin parah karena air laut pasang pada pekan depan. Kondisi tersebut akan memperburuk penanganan banjir karena air hujan dari hulu tak bisa mengalir atau tercegah masuk Laut China Selatan.
Menteri Besar Kelantan Nassuruddin Daud mengatakan, ketinggian air di rumahnya pada Kamis (28/11/2024) hampir mencapai ketinggian yang sama dengan banjir pada 2014. Kondisi itu akan lebih parah lagi karena hujan diperkirakan masih turun hingga beberapa hari mendatang.
“Saya akan menunjukkan perbedaan antara banjir 2014 dan tinggi muka air saat ini di rumah saya. Tinggi muka air meningkat dengan cepat,” katanya di Facebook, disertai foto yang memperlihatkan air naik ke tangga di teras depan rumahnya di Kampung Meranti, di luar Kota Bharu.
Departemen Meteorologi Malaysia mengeluarkan peringatan siaga merah sejak Rabu. Mereka memperkirakan hujan lebat akan terus-menerus mengguyur Kelantan, Pahang, dan Terengganu. Hujan lebat diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga Jumat ini.
Musim hujan di Malaysia biasanya berdampak di Kelantan, Terengganu, Pahang, dan Johor bagian timur pada periode November hingga Januari. Namun perubahan iklim menyebabkan intensitas hujan lebih tinggi daripada sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir.
Curah hujan tinggi memengaruhi seluruh 11 negara bagian di Semenanjung Malaysia serta menyebabkan kekacauan di Kuala Lumpur karena sungai-sungai meluap.
Banjir Kuning (air bercampur lumpur) pada Desember 2014 menyebabkan lebih dari 202.000 orang mengungsi di Kelantan saja. Bencana tersebut juga menyebabkan 14 orang tewas dan puluhan rumah rata dengan tanah tersapu air. Sementara itu secara nasional, Banjir Kuning menyebabkan 237.000 orang mengungsi ke dataran tinggi dengan total 21 orang meninggal.