Kapolri Pastikan Korban Erupsi Gunung Lewotobi Bisa Nyoblos Pilkada 2024, bakal Siapkan TPS Khusus
JAKARTA, iNews.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 2024. Nantinya petugas akan membangun tempat pemungutan suara (TPS) khusus bagi korban terdampak erupsi.
"Jadi tadi juga dibicarakan dengan hak masyarakat untuk memilih pada tanggal 27 November nanti akan disiapkan TPS khusus," kata Kapolri kepada wartawan, Senin (18/11/2024).
Kapolri meninjau langsung dan membawa bantuan untuk posko pengungsian bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Dalam kunjungannya, Kapolri didampingi Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo. Dari situ, mereka langsung terbang menggunakan heli menuju Posko Pengungsi Lewotobi.
Sigit mengatakan ada beberapa korban terdampak erupsi yang mengungsi di Kabupaten Sikka. Mereka diminta untuk mencoblos di TPS khusus yang disiapkan di Kabupaten Flores Timur.
"Karena memang berbeda kabupaten, sehingga apabila ingin haknya bisa dipenuhi tentu harus melaksanakan pemilihan suara di wilayah Flores Timur, di TPS khusus yang sudah disiapkan," katanya.
Berdasarkan data Polri, jumlah pengungsi di Posko Pengungsian Konga yaitu 1.437 jiwa yang terdiri dari 816 laki-laki, 621 perempuan, 17 bayi, 99 balita, 174 lansia, 13 ibu hamil, 8 ibu menyusui, dan 9 disabilitas. Di sini terdapat fasilitas berupa 7 tenda pengungsian, 15 unit MCK, 1 dapur umum, dan 25 kendaraan pendukung.
Di Lewolaga Terdapat jumlah pengungsi sebanyak 1.192 jiwa yang terdiri dari 599 laki-laki, 592 perempuan, 19 bayi, 65 balita, 120 lansia, 5 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 3 disabilitas. Di sini terdapat fasilitas berupa 18 ruang kelas yang digunakan untuk tempat tinggal, 2 dapur umum, 1 posko kesehatan, 6 tenda ruang belajar, 7 unit MCK dan 10 kendaraan pendukung.
Sementara di Bokang, terdapat jumlah pengungsi sebanyak 572 jiwa yang terdiri dari 292 laki-laki, 280 perempuan, 7 bayi, 48 balita, 126 lansia, 2 ibu hamil, 20 ibu menyusui, dan 4 disabilitas. Di sini terdapat fasilitas berupa 4 tenda pengungsian, 1 dapur umum, 1 posko kesehatan, 3 tenda ruang belajar, 6 unit MCK dan 4 kendaraan pendukung.