Israel Bunuh Juru Bicara Hizbullah Mohamed Afif, Iran: Perbuatan Teroris!

Israel Bunuh Juru Bicara Hizbullah Mohamed Afif, Iran: Perbuatan Teroris!

Terkini | inews | Senin, 18 November 2024 - 12:46
share

BEIRUT, iNews.id - Serangan Israel ke Beirut, Lebanon, Minggu (17/11/2024), menewaskan juru bicara Hizbullah Mohamed Afif. Dia sedang berada di gedung Patai Ba'ath yang dibombardir pasukan Zionis.

Stasiun televisi Israel KAN melaporkan, serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh Afif. 

"Afif terlibat dalam mengarahkan operasi melawan Israel serta keputusan lainnya," demikian laporan KAN, dikutip Senin (18/11/2024).

Hizbullah sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai tewasnya Afif. Namun stasiun televisi Hizbullah, Al Manar, sudah menyampaikan duka cita atas meninggalnya Afif.

Disebutkan, Afif telah menjadi koordinator hubungan media Hizbullah sejak 2014. Dia juga menjabat sebagai penasihat mantan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas akibat serangan Israel pada 27 September.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei menyampaikan belasungkawa atas kematian Afif. Baghaei memuji Afif sebagai perpanjangan mulut warga Lebanon serta simbol dalam meningkatkan kesadaran dan mencerahkan opini publik.

Dia menyebut pembunuhan Afif oleh Israel sebagai tindakan agresif dan teroris.

"(Apa pun dilakkan Israel) untuk membungkam mereka yang mengungkap kejahatannya di Palestina dan Lebanon," ujarnya, seperti dilaporkan kembali Al Jazeera.

Dia juga mendesak PBB dan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk mengupayakan keadilan atas pembunuhan para jurnalis serta pekerja media di Jalur Gaza dan Lebanon oleh Israel. 

Otoritas Gaza menyatakan, pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 188 jurnalis dan pekerja media sejak perang 7 Oktober 2023.

Afif mengelola stasiun televisi Al Manar milik Hizbullah selama beberapa tahun sebelum mengambil alih kantor media kelompok tersebut.

Dia juga menggelar konferensi pers untuk wartawan di reruntuhan pinggiran selatan Beirut setelah perang Hizbullah-Israel pecah pada 1 Oktober 2024. 

Dalam komentar terbarunya kepada wartawan pekan lalu, Afif mengatakan pasukan Israel tidak bisa menguasai sejengkal pun wilayah Lebanon. Hizbullah juga memiliki cukup senjata dan perlengkapan untuk berperang dalam waktu yang lama.

Pengamat politik Lebanon Ali Mourad mengatakan Israel berusaha untuk menghancurkan moral para pejuang dengan membunuh Afif di tengah dorongan gencatan senjata. Namun dia menegaskan pembunuhan Afif tidak akan memengaruhi strategi militer Hizbullah.

Topik Menarik