Danantara Siap Tancap Gas usai Lawatan Kenegaraan Prabowo, Segini Aset yang Dikelola

Danantara Siap Tancap Gas usai Lawatan Kenegaraan Prabowo, Segini Aset yang Dikelola

Ekonomi | inews | Senin, 18 November 2024 - 06:53
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) disebut bisa langsung bergerak cepat usai kepulangan Presiden Prabowo Subianto dari kunjungan kerja luar negeri. Sebelumnya, Danantara dijadwalkan akan diluncurkan pada 7 November 2024, namun hal itu urung dilaksanakan karena lawatan Prabowo ke sejumlah negara.

Ekonom Josua Pardede menilai mundurnya waktu peluncuran BPI Danantara bukan bagian dari mengulur waktu, melainkan menunggu kepulangan Prabowo dari lawatan ke luar negeri dan kajian yang masih dilakukan sejumlah pihak. 

"Ada baiknya memang menunggu Pak Presiden pulang dari luar negeri, karena ini kan sesuatu yang besar ya. Asetnya gede. Jadi, ini bukan mengulur waktu," kata Josua dalam keterangannya dikutip, Senin (18/11/2024).

Dia berharap Danantara dapat meraih investasi besar dari luar negeri melalui proyek-proyek pemerintahan Presiden Prabowo, seperti swasembada pangan dan energi.

"Karena ini asetnya gede. Jadi, tentu tahu apa yang harus dilakukan," pungkasnya.

Josua menambahkan, pembentukan Danantara harus melalui kajian yang mendalam. Dia juga berharap besar dengan pembentukan Danantara agar aset-aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa dioptimalkan guna mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diusung Prabowo.

"Syukur-syukur bisa jadi Temaseknya Indonesia," ucapnya.

Aset yang Dikelola Danantara

Berdasarkan dokumen yang diterima MNC Portal, Danantara akan menaungi sejumlah perusahaan pelat merah, di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero).

Lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Selain itu, Danantara juga akan membawahi Sovereign Wealth Funds (SWF) Indonesia Investment Authority (INA). Peleburan INA ke Danantara menjadikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) berada di angka 10,8 miliar dolar AS. Angka ini merupakan tahap awal dan berasal dari INA.

Total AUM yang akan dikelola BP Investasi Danantara pada tahap awal mencapai 982 miliar dolar AS atau setara Rp15.584 triliun. 

Rinciannya, dari tujuh BUMN yang akan dinaungi di antaranya, Bank Mandiri senilai Rp2.174 triliun, Bank BRI sebesar Rp1.965 triliun, dan Rp1.671 triliun dari PLN.

Pertamina Rp1.412 triliun, Bank BNI Rp1.087 triliun, Rp318 triliun berasal dari Telkom, Rp259 triliun dari MIND ID, dan Rp163 triliun dari INA.

Peluncuran Danantara Tak Boleh Terburu-buru

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menuturkan, Presiden Prabowo tidak ingin peluncuran Danantara dilakukan secara terburu-buru. Kepala Negara ingin berhati-hati agar hasilnya maksimal.

"Tapi prosesnya harus ditempuh dulu, jadi enggak boleh buru-buru kata Bapak Presiden. Jadi ya kita harus tempuh dulu prosesnya dengan hati-hati, dengan pruden supaya nanti hasilnya baik," kata Hasan dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).

Menurutnya, Danantara akan dibentuk seperti super holding atau badan investasi global di Singapura yakni Temasek atau GIC.

"Badan tertentu, nanti itu superholding, itu akan menjadi semacam Temasek atau GIC yang dimiliki oleh Singapura," ucapnya.

Topik Menarik