Pastikan Kepatuhan Pajak, KPP Badora Kunjungi Proyek Infrastruktur Pascagempa di Palu
JAKARTA, iNews.id - Tim Pengawasan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Badan dan Orang Asing (Badora) melakukan kunjungan kerja ke dua perusahaan Jepang untuk memastikan kepatuhan perpajakan. Kunjungan ini dilakukan ke Oriental Consultants Global Co. Ltd. pada Rabu (30/10/2024) dan Tokyu Construction Co. Ltd. di Palu, Sulawesi Tengah, pada, Kamis (31/10/2024) guna memeriksa kepatuhan pajak para wajib pajak.
Tim yang terdiri dari Ade M Setiawan, Dewi Rahmayanti Hamid, dan Siska Wardiana ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan perpajakan.
"Kunjungan Tim Pengawasan KPP ini menunjukkan perhatian pemerintah dalam memastikan kepatuhan pajak serta kelancaran proyek infrastruktur yang penting untuk pemulihan wilayah terdampak bencana di Sulawesi Tengah," ujar Ade.
Pada hari pertama, Tim Pengawasan Badora mendatangi Oriental Consultants Global Co. Ltd. sebuah perusahaan konsultan asal Jepang yang bergerak di bidang perencanaan, desain, pengawasan konstruksi, dan manajemen proyek infrastruktur.
Perusahaan ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan lokal dalam proyek rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), dengan pendanaan yang disepakati sejak Januari 2020.
Kontrak awal proyek yang seharusnya selesai pada September 2024 diperpanjang hingga Februari 2026 menyesuaikan dengan perkembangan pekerjaan di lapangan.
Keesokan harinya, kunjungan dilanjutkan ke Tokyu Construction Co. Ltd. yang bekerja sama dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam proyek rekonstruksi Jembatan Palu IV.
Proyek ini juga merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang dengan pendanaan dari JICA. Kontrak proyek yang dimulai pada Juni 2022 dan awalnya dijadwalkan selesai pada Juni 2024, kini diperpanjang hingga April 2025 untuk mengatasi tantangan teknis di lapangan.
Assistant Project Manager dari Tokyu Construction, Jayus Tawi Putra Kalompo menjelaskan bahwa perpanjangan kontrak ini terjadi karena kesulitan dalam membangun fondasi akibat puing-puing jembatan lama yang runtuh saat gempa, sehingga perlu waktu untuk membersihkannya.
Hingga akhir Oktober 2024, progres proyek telah mencapai 74,34 persen, dengan target penyelesaian pada April 2025. Jembatan tersebut akan memiliki panjang 1.073 meter, dengan dua jalur dan lebar jalan mencapai 12 meter.