Ridwan Kamil akan Siapkan Pasukan 3 Rompi untuk Benahi Jakarta, Ini Penjelasannya

Ridwan Kamil akan Siapkan Pasukan 3 Rompi untuk Benahi Jakarta, Ini Penjelasannya

Terkini | inews | Jum'at, 15 November 2024 - 17:06
share

JAKARTA, iNews.id - Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Nomor Urut 1, Ridwan Kamil berencana akan menyiapkan tiga pasukan rompi untuk membenahi masalah di Jakarta. Program itu mengadopsi program serupa di Bandung.

Hal itu disampaikan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, berdialog bertajuk "Ragam Perspektif Membangun Jakarta," di FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/11/2024). 

Rencana itu dilontarkan kala Kang Emil ditanya oleh seorang mahasiswa untuk membenahi nasib anak jalanan yang tidak memiliki akte kelahiran hingga kartu keluarga (KK) sebagai syarat untuk masuk sekolah.

Merespons itu, Kang Emil memgisahkan dirinya pernah membentuk tiga pasukan rompi saat menjadi Wali Kota Bandung. Ia pun berencana akan mengadopsi program itu di Jakarta bila memenangkan Pilkada 2024.

"Dulu yang saya lakukan waktu di Bandung dan akan saya lakukan di Jakarta, saya akan bikin pasukan tiga rompi," kata Kang Emil.

Pertama, pasukan rompi hijau. Pasukan itu akan mengurusi segala tanaman dan pohon-pohon di Jakarta. Kedua, pasukan rompi oranye yang mengurusi masalah kebersihan.

"Rompi hijau, saya bayar ngurusin nyiram tanaman, peruning pohon-pohon, ngurusin yang hijau-hijau di pinggir jalan, di tengah jalan, di media, di mana-mana. Yang kedua ada rompi oranye, itu urusan kebersihan, urusan banjir," kata Kang Emil.

Selain itu, pihaknya akan menyiapkan pasukan rompi merah. Nantinya, pasukan itu akan mengurusi masalah sosial di Jakarta. "Rompi merah itu adalah pasukan rompi untuk mengatasi problematika sosial di perempatan-perempatan, mencari anak-anak jalanan yang tidak sekolah," ucapnya.

"Kemudian diurus enggak ada KTP enggak boleh sekolah, zalim dong sebagai negara," ujar Kang Emil.

Kang Emil menyatakan, seluruh anak di Indonesia wajib mendapat hak meskipun tak memiliki KTP. "Ibaratnya tuh masuk aja sekolah dulu, nanti kita beresin cari solusi apakah surat keterangan sementara, apalah nanti kita inovasikan, tapi jangan dia tidak sekolah. Nah itu yang akan paling diurus adalah hal-hal seperti itu," katanya.

Topik Menarik