Diam-Diam Elon Musk Bertemu Dubes Iran untuk PBB, Ada Apa?

Diam-Diam Elon Musk Bertemu Dubes Iran untuk PBB, Ada Apa?

Terkini | inews | Jum'at, 15 November 2024 - 10:35
share

NEW YORK, iNews.id - Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk diam-diam bertemu dengan Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani. Pertemuan itu digelar pada Senin (11/11/2024) di sebuah lokasi yang dirahasiakan di New York.

Surat kabar The New York Times (NYT), mengutip dua sumber pejabat Iran, melaporkan Musk dan Iravani membahas berbagai cara untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara.

Menurut sumber, pertemuan berlangsung selama lebih dari 1 jam. Dia menggambarkan pertemuan itu sebagai hal yang positif, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Hubungan kedua negara bisa dibilang berada pada salah satu titik terendah semasa pemerintahan periode pertama Donald Trump, 2017-2021. Hal itu ditandai dengan keluarnya AS dari kesepakatan pengendalian nuklir Iran, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) pada 2018. 

Setelah itu AS kembali menjatuhkan sanksi terhadap Iran hingga memukul perekonomian negara itu. Iran secara resmi tak pernah menyatakan keluar dari kesepakatan yang juga diteken negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB tersebut, namun secara sengaja melanggar poin kesepakatan yakni terkait pengayaan uraniun di atas ambang batas yang ditentukan.

Langkah itu dilakukan sebagai bentuk protes atas sikap AS yang keluar dari kesepakatan.

Elon Musk dan Pemerintahan Trump

Tak disebutkan apa kapasitas Musk dalam pertemuan dengan diplomat Iran itu, apakah sebagai pengusaha atau orang dekat Donald Trump yang mewakili pemerintah AS.

Sementara itu belakangan ini Musk melontarkan pernyataan-pernyataan terkait penilaiannya terhadap negara lain. Dua negara yang menjadi sasarannya adalah Jerman dan Italia. Dalam posting-an di media sosial X, Musk menyebut Kanselir Jerman Olaf Scholz bodoh setelah koalisi pemerintahan ambruk.

"Olaf ist ein Narr," tulis Musk, dalam posting-an yang berarti "Olaf adalah orang bodoh".

Juru Bicara Pemerintah Jerman Christiane Hoffmann mengomentari posting-an Musk itu dengan sindiran pedas.

"Anda memiliki Narrenfreiheit," kata dia, yang artinya Musk bertindak sesukanya seperti orang bodoh.

Di pemerintahan Donald Trump, Musk diberi jabatan untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Dia tak sendiri memimpin departemen itu, melainkan bersama pengusaha yang juga politikus senior Partai Republik Vivek Ramaswamy.

Peran departemen yang baru dibentuk tersebut lebih terlihat seperti penasihat. Oleh karena itu departemen ini akan bekerja dari luar pemerintahan, namun tetap bekerja sama dengan Gedung Putih dan Kantor Manajemen Anggaran.

Tugas utamanya adalah memberikan saran dan bimbingan, mendorong reformasi struktural besar-besaran, serta memangkas pemborosan anggaran.

Tak seperti lembaga pemerintah, departemen ini akan bertugas hanya sekitar 1,5 tahun dan akan berakhir pada Juli 2026.

Topik Menarik